Musim Hujan, Dua Dusun di Lengkong Nganjuk Alami Kekeringan

Droping air BPBD Nganjuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih dalam jangka waktu pendek di dua dusun di Kecamatan Lengkong. [ristika]

Droping air BPBD Nganjuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih dalam jangka waktu pendek di dua dusun di Kecamatan Lengkong. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Saat sejumlah daerah di Jatim mengalami musibah banjir, dua dusun di Desa Ngepung Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk masih mengalami kekeringan. Dua dusun itu membutuhkan pasokan air bersih segera. Lokasi yang mengalami kekeringan parah adalah Dusun Sendang Gogor yang dihuni sekitar 180 KK dan Dusun Jomblang yang berpenduduk sekitar 200 KK.
Setidaknya dalam sebulan terakhir, ratusan KK di dua dusun terpencil tersebut mengalami krisis air bersih. Sumur-sumur dan sumber air di dua dusun itu sudah mongering. Sehingga warga terpaksa berjalan kaki hingga kiloanmeter, sambil membawa pikulan ember untuk mendapatkan air bersih dari kampung yang masih memiliki cadangan air.
Karena kondisinya dari hari ke hari semakin parah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Ir Soekonjono langsung menerjunkan tim untuk mengecek kondisi di lapangan. Benar saja, ketika tim BPBD melihat langsung kondisi dua dusun tersebut, cadangan sumber air memang sudah nyaris habis. Sementara, hujan dalam intensitas cukup sudah lama tidak turun di wilayah Kecamatan Lengkong, sehingga semakin memperburuk keadaan.
Soekonjono juga mencatat, Dusun Sendang Gogor dan Jomblang setiap tahun memang termasuk wilayah rawan kekeringan di musim kemarau. “Saat ini Dusun Sendang Gogor dan Dusun Jomblang masuk keadaan darurat kekeringan,” kata Soekonjono, Selasa (27/9).
Melihat realitas di lapangan, tiga armada truk pengangkut air bersih dikerahkan untuk mengisiĀ  tandon-tandon persediaan air bersih di beberapa titik di Dusun Sendang Gogor dan Jomblang. Rata-rata bantuan air bersih yang disalurkan ke lokasi kekeringan mencapai 15 ribu liter. “Dua dusun di Desa Ngepung, Lengkong saat ini sangat membutuhkan air bersih. Rencananya droping akan dilakukan dua hari sekali,” terang Soekonjono.
Lebih lanjut Soekonjono menjelaskan, sebenarnya masih ada beberapa desa dan dusun di kecamatan lain yang masuk kategori rawan kekeringan. Namun sampai saat ini kondisinya masih normal, apalagi dalam beberapa hari belakangan wilayah Nganjuk sebagian diguyur hujan. Khusus untuk Dusun Sendang Gogor dan sekitarnya, disebut Soekonjono memiliki karakteristik daerah tersendiri sehingga tetap rawan kekeringan meskipun cuaca sedang hujan. “Karena pengaruh letak geografis dan jenis tanah. Akan dirumuskan penanganan jangka panjang sehingga kedua wilayah tersebut keberadaan sumber air bersih selalu ada sepanjang tahun,” ucap Soekonjono.
Soekonjono juga menerangkan penanganan kekeringan dengan teknologi modern, seperti yang telah diterapkan pada sejumlah titik rawan kekeringan di Kecamatan Ngluyu dan Gondang. Dalam beberapa tahun terakhir, daerah rawan kekeringan di dua kecamatan tersebut sudah dibangun sumur geolistrik yang bisa menembus kedalaman tanah hingga lebih 100 meter, untuk memancarkan sumber air bersih sepanjang tahun. [ris]

Tags: