Musim Hujan Tiba, Anggaran Tanggap Bencana Tinggal Rp 1 M

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menganggarkan dana dari APBD sebesar Rp 3 miliar untuk menanggulangi peristiwa bencana yang meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung dan bencana kebakaran hutan.
“Totalnya Rp 3 miliar dan yang terserap sudah Rp 2 miliar. Saat ini tersisa Rp  1 miliar. Sisa besaran dana itu akan digunakan secepatnya apabila ada bencana,” ujar  Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf  dalam apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di lapangan Kejayan Kabupaten Pasuruan, Kamis (27/11).
Menurutnya, berbagai kesiapan harus diperhatikan dalam menanggulangi  bencana sedini mungkin. Misalnya, masyarakat harus mengetahui gejala-gejala atau tanda-tanda akan terjadi bahaya dan BPBD bersama Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial harus bersinergi agar masyarakat terbantukan saat pra, saat bencana maupun pasca bencana.
“Kami sudah mengeluarkan surat edaran tanggap bencana. Tujuannya instansi harus pro aktif untuk saling berkomunikasi satu sama yang lain. Sedangkan puncak musim penghujan akan terjadi mulai Desember-Januari, itu berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Prigen,” kata Irsyad Yusuf.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko mengatakan pihaknya mulai memetakan daerah rawan longsor dan banjir saat musim penghujan tiba. Pemetaan sedini mungkin itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus meminimalkan serta meniadakan jatuhnya korban jiwa jika terjadi bencana.
“Jelang musim penghujan ini kami berkoordinasi dengan semua anggota Muspika di tiap-tiap kecamatan. Selanjutnya mengkoordinasikan seluruh petugas yang ada untuk bersiap dan meminta warga bersiaga setiap saat,” ujar Yudha Triwidya Sasongko.
Menurutnya, ada sembilan kecamatan rawan longsor di Kabupaten Pasuruan meliputi Kecamatan Tosari, Puspo, Pasrepan, Lumbang, Tutur, Purwodadi, Purwosari, Prigen dan Gempol. Kecamatan-kecamatan yang rawan longsor tersebut berada di kawasan Pegunungan Bromo dan Pegunungan Arjuno serta Gunung Penanggungan. “Kondisi daerah hulu saat ini masih dijumpai hutan yang gundul. Sehingga Kabupaten Pasuruan diperkirakan akan terjadi tanah longsor,” tandas Yudha Triwidya Sasongko.
Tak hanya longsor, sebanyak sepuluh kecamatan masuk peta rawan banjir. Kesepuluh kecamatan itu adalah Kecamatan Beji, Rembang, Bangil, Kraton, Winongan, Gondangwetan, Rejoso, Nguling, Grati dan Pohjentrek.  [hil]

Tags: