Musim Hujan Tiba, Pemerintah Kota Surabaya Dirikan 35 Pos Pantau

Eddy Christijanto

Surabaya, Bhirawa
Menghadapi musim penghujan yang sudah mulai turun, Pemkot Surabaya telah menyiapkan delapan posko terpadu dengan 35 pos pantau yang tersebar di beberapa wilayah Kota Surabaya. Posko-posko tersebut sebagai langkah cepat untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Posko terpadu tersebut sebagai langkah cepat untuk mengantisipasi ketika terjadi kejadian-kejadian yang tak diharapkan. Dari jajaran Kasatgas Linmas kelurahan, PMK dan Satpol PP juga kita siapkan dalam rangka menghadapi musim penghujan ini,,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto, Selasa (17/12).
Namun, menurut dia, yang paling penting diwaspadai oleh masyarakat adalah datangnya angin kencang. Apalagi, saat ini datangnya angin tidak seperti dahulu. Jika empat tahun yang lalu, angin bergerak dari barat ke timur, namun sekarang tidak bisa diprediksi. “Kita tidak bisa prediksi arah angin ini, namun ketika ada awan hitam (Cumulonimbus) itu dimana pun kita harus hati-hati,” pesannya.
Karena itu, Pemkot Surabaya terus melakukan penanaman pohon. Hal ini bertujuan untuk menambah jumlah oksigen. Sehingga diharapkan dapat semakin membuat tekanan udara menjadi tinggi. Pasalnya, ketika tekanan udara itu tinggi, maka angin kencang itu akan berpusat di atas, tidak turun ke bawah.
“Tolong sampaikan dan sebarkan kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk bersiap-siap. Kalau ada kejadian apa-apa, utamanya terkait kedaruratan bisa langsung menghubungi Command Center 112,” tambahnya.
Terkait datangnya musim hujan itu, Eddy juga berpesan kepada seluruh masyarakat Surabaya agar rutin melakukan pengecekan genangan air. Sebab, ketika terjadi genangan air, maka potensi datangnya penyakit itu cukup tinggi. Seperti, gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). “Tolong dicek semuanya, ketika musim hujan ada penampungan-penampungan itu jangan sampai ada genangan,” tegasnya.
Kendati demikian, dalam menghadapi anomali cuaca ini, BPB dan Linmas Surabaya juga rutin melakukan pengecekan peralatan, seperti perahu karet. Tak hanya itu, bahkan jajaran BPB Linmas, Satpol PP dan Damkar juga rutin menggelar latihan. “Karena itu kita juga rutin menggelar latihan untuk persiapan datangnya potensi bencana,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad juga menyampaikan beberapa langkah agar aman saat berkendara di musim hujan. Pertama, agar melakukan pemeriksaan pada lampu kendaraan apakah berfungsi dengan baik.
Kedua, periksa juga kondisi tekanan udara dalam ban secara rutin. “Periksa juga kondisi kontrol utama komponen kendaraan anda, yaitu kemudi, pedal, rem, gas maupun kopling, apakah sudah dalam kondisi baik,” kata Irvan.
Selain itu, Irvan juga berpesan kepada para pengendara motor agar menggunakan alas kaki yang tidak licin, serta tahan air agar aman. Di samping itu, para pengendara motor juga diimbau agar menyiapkan jas hujan dalam bentuk baju dan celana.
Kurangi juga kecepatan dalam mengendarai kendaraan, karena pada saat hujan permukaan jalan menjadi licin. “Selain itu, jaga jarak aman kendaraan anda dengan pengendara lain saat hujan. Serta, jangan sembarangan untuk menerobos genangan air, karena kita tidak tahu kedalamannya,” pungkas dia.[iib]

Tags: