Musim Kemarau, Petani Sidoarjo Rebutan Air

Ir Fathurahman

Ir Fathurahman

Sidoarjo, Bhirawa
Musim kemarau mestinya petani di Kab Sidoarjo lebih baik menaman polowijo, sebab kalau masih ada yang menanam padi, dikawatirkan akan kesulitan air. Ternyata, masih ada petani yang nekat menanam padi. Ini dibuktikan masih adanya kenyataan, banyak petani yang ramai rebutan air.
Menurut Kepala Dinas Pengairan Kab Sidoarjo, Ir Fathurahman Msi, petani harus bergilir dalam pola tanam dari padi ke polowijo, sebab selain untuk menghindari adanya kekurangan air saat kemarau, juga untuk memutus siklus hama penyakit yang menyerang padi.
”Kalau airnya berkurang saat kemarau seperti ini, nanti kami yang disalahkan,” komentar Fathurahman, Selasa ( 28/7) kemarin.
Fathurahman memberi saran pada para petani agar lebih baik tanam polowijo saat musim kemarau, sebab Dinas Pengairan itu tugasnya mengatur air, bukan membuat air. Yang membuat air itu Allah  SWT.
Disampaikan Fathurahman, saat musim kemarau ini, semua sungai di Kab Sidoarjo debit airnya berkurang.  Yang jelas pusatnya berada di Kali Porong. Kalau sungai itu debit airnya mengecil, maka semua sungai di Kab Sidoarjo otomatis juga akan berkurang.
Karena debit air di sungai terus mengecil, maka saat ini Dinas Pengairan Sidoarjo, sudah menerapkan sistim gilir air atas dan gilir air bawah. Ini menurutnya, harus dipahami oleh petani yang berada di hulu maupun petani yang berada di hilir.
Sebab, kadang-kadang petani yang berada di hulu karena sudah terbiasa dapat air berlimpah, ketika ada jadwal untuk petani yang ada di hilir, jangan sampai dicegat. Ini menurutnya akan bisa membuat situasi jadi ramai. ”Kini petani yang ada di hulu maupun hilir, meminta air ini sama-sama banyak,” ujarnya.
Dinas Pengairan Sidoarjo siap mendukung program swasembada pangan Nasional yang salah satunya dengan penambahan areal tanam itu, namun menurutnya, program itu harus dipetakan lebih dulu. Seperti memetaaan lahan yang bisa terairi saat musim kemarau atau tidak. Ini sangat diperlukan untuk  dipetakan jauh-jauh hari sebelumnya. Agar dalam perjalanan saat musim kemarau tak sampai kekurangan air. ”Seharusnya penambahan areal tanam baru harus diikuti dengan ketersedian air, agar sukses, sebab kini sedang terjadi musim kemarau,” katanya. [ali]

Tags: