Musim Kemarau, Tren Kebakaran Surabaya Naik

PMK SurabayaSurabaya, Bhirawa
Selama musim kemarau potensi kebakaran terus meningkat. Tren kebakaran di Kota Surabaya mengalami kenaikan di tahun 2105. Masyarakat diminta mewaspadai berbagai penyebab kebakaran di lingkungannya.
Sejak awal Januari sampai Juni telah terjadi 116 peristiwa kebakaran yang sebagian besar disebabkan naiknya temperatur panas Kota. Jika sebelumnya rata-rata per bulan di bawah angka 25 kasus kebakaran, saat ini di bulan Juni 2015 sudah mencapai angka 26 peristiwa kebakaran.
” Kalau musim kemarau yang terjadi saat ini trennya alang-alang menjadi penyebab kebakaran. Seperti di bulan Juni ini, dari total 26 kasus kebakaran yang terjadi, ada 11 kasus diantaranya kebakaran non bangunan seperti lahan kosong yang dipenuhi semak belukar,” terang Kepala Bidang Pembinaan Operasional Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Bambang Vistadi saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Selasa (23/6) kemarin.
Bambang menjelaskan, Seperti yang terjadi kali ini Selasa (23/6) ada tiga kasus kebakaran lahan kosong yang terjadi di KM 11 Tol Waru-Satelit, Dian Istana Wiyung dan Lidah Wetan. Pada musim kemarau, tambah Bambang, waktu Ramadan juga marak penjual petasan.
“Biasanya anak-anak banyak yang main petasan tanpa didampingi orang tuanya. Bagi rumah-rumah yang banyak alang-alang wajib dipotong, dikhawatirkan ada perambatan ke rumah,” pungkasnya.
Untuk antisipasi pencegahan kebakaran lahan kosong, kata Bambang, sesuai dengan imbauan langsung dari Walikota Surabaya, pihaknya memberikan arahan untuk masyarakat. Selain itu, pihaknya sudah melayangkan himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari Rukun Tetangga (RT) hingga Rukun Warga (RW).
“Hal ini karena menjelang lebaran banyak warga yang mudik dan rumahnya ditinggalkan hingga beberapa hari kedepan. Seyogyanya, para pemudik nantinya melakukan komunikasi pada petugas keamanan setempat agar kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan petugas langsung menghubunginya,” tambahnya.
Sementara itu, untuk kebakaran yang terjadi pada bangunan, paling banyak timbul akibat hubungan arus pendek listrik. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk jangan membuan putung rokok sembarangan dan jangan bermain petasan karena termasuk pemicu kebakaran. “idealnya 5-10 tahun instalasi listrik harus di cek ulang. Jika kalau ada penambahan beban listrik, instalasinya juga harus diganti,” imbuh Bambang.
Untuk kasus kebakaran yang terjadi mulai Januari sampai Juni 2015 sudah ada 126 kasus kebakaran terdiri dari 74 bangunan, 6 kendaraan dan 46 non bangunan. (geh)

Tabel
Jumlah Kasus Kebakaran Tiap Bulan
Januari     24 Kasus Kebakaran
Februari   12 Kasus Kebakaran
Maret        14 Kasus Kebakaran
April          17 Kasus Kebakaran
Mei            23 Kasus Kebakaran
Juni           26 Kasus Kebakaran

Tags: