Musim Pancaroba, Waspadai Cuaca Ekstrim di Jatim

(BPBD Jatim Kerahkan Seribu Relawan Bersih-bersih Sungai Rawan Banjir)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo memprediksi kemungkinan besar bakal terjadi cuaca ekstrim di beberapa wilayah di Jatim. Cuaca ekstrim ini terjadi akibat adanya peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
”Ada kecenderungan kalau peralihan musim seperti ini akan terjadi angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Jatim. Untuk masyarakat diminta untuk waspada,” kata Kepala BMKG Juanda, Agus Wahyu, dikonfirmasi, Rabu (15/16).
Kini telah terjadi hujan di beberapa wilayah yang ada di Jatim dengan intensitas bervariasi dibarengi angin kencang. Beberapa daerah tersebut seperti Bangkalan, Batu, Ngawi, Bojonegoro, Bondowoso, Jombang, Magetan, Nganjuk, Situbondo, Tuban, Tulungagung, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Madiun, Gresik, Kota Blitar, Kab Kediri, Kab Pasuruan, Kota dan Kab Mojokerto, dan Kab Probolinggo.
Daerah pesisir seperti di perairan selatan Jatim juga diperingatkan untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut yang bisa mencapai 2,5 meter. Sedangkan wilayah Samudera Hindia Selatan Jatim, ketinggian ombaknya bisa mencapai tiga meter. Kondisi semacam ini dipicu oleh sirkulasi Siklonik di sejumlah lokasi, seperti di Teluk Thailand di (Lapisan 925/800 hPa), di Laut Sulawesi (Lapisan 925/850 hPa), dan di Laut Banda (Lapisan 925/800 hPa). Peringatan ini berlak mulai 13-15 November 2017.
”Masyarakat diminta untuk lebih waspada saat menghadapi peralihan musim seperti yang terjadi sekarang ini, supaya bisa bersiap-siap atas segala kemungkinan yang ada. Seperti terjadinya longsor, angin putting beliung atau bencana banjir,” ungkapnya.
Selain itu, pihak BMKG Juanda juga terus melaporkan pemantauan perubahan cuaca tersebut terhadap pihak-pihak terkait. Misalnya pada pemangku kepentingan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Sebab, salah satu fungsi dari BMKG Juanda adalah untuk memberikan informasi terkini terkait dengan cuaca untuk penerbangan di lingkungan Bandara Internasional Juanda ini.
Agus mengatakan, informasi tentang kondisi cuaca ini sangat penting bagi dunia penerbangan, sebab penerbangan memang berhubungan langsung dengan kondisi cuaca. Termasuk juga terkait dengan beroperasinya bandara ini salah satunya juga dipengaruhi adanya perubahan cuaca di wilayah setempat.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Sudarmawan mengatakan, Pemprov Jatim telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan tahun ini. Diantaranya mengerahkan seribu relawan tiap daerah untuk melakukan bersih-bersih sungai yang dianggap rawan terjadi banjir.
”Sejak Oktober lalu kita melakukan bersih-bersih sungai dibeberapa daerah. Seperti di Pacitan, Trenggalek, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Bojonegoro, Pasuruan, Lamongan, Sidoarjo dan Gresik. Setiap daerah kita kerahkan seribu relawan yang kita bentuk menjadi Forum Masyarakat Peduli Sungai. Dibentuknya lembaga ini adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat,” tutur Sudarmawan.
Mantan Sekda Kab Bangkalan ini mengatakan, berdasarkan info dari BMKG, pada November ini memang beberapa daerah telah memasuki musim penghujan dengan curah hujan antara 151-300 milimeter. Daerah yang sudah mulai hujan itu seperti di Pacitan, Ponorogo, Magetan, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
Untuk antisipasi angin kencang dan hujan, BPBD Jatim telah meminta kabupaten/kota untuk mengantisipasi ancaman pohon tumbang, papan reklame, dan longsor. ”Hujan pertama dalam pancaroba itu rawan terjadi longsor. Sebab saat musim kemaru tanah merekah, saat hujan tanah merekah tadi kemasukan air dan rawan lonsor. Di Jember, tanah rawan longsor itu ada yang di tutupi terpal, agar tidak longsor,” ungkapnya.
Mengenai masalah logistik, Sudarmawan memastikan saat ini sudah aman dan sudah terdistrubusi di kabupaten/kota. ”Logistik sudah kita serahkan ke kabupaten/kota. Seperti makanan siap saji, family kids dan makanan tambahan gizi sudah siap, jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” pungkasnya. [iib]

Tags: