Musim Penghujan, Jember Waspadai Bencana Alam

Plt BPBD Kab. Jember Widi Prasetyo

Jember, Bhirawa
Musim penghujan, Pemkab Jember mulai mewaspadai bencana alam seperti  puting beliung,  banjir dan tanah longsor dibeberapa kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Metreologi Klimatologi Geofisika (BMKG) curah hujan di Kabupaten Jember mencapai diatas rata-rata yakni 2000 mm dalam enam bulan kedepan.
Plt BPBD Kab. Jember  Widi Prasetyo mengatakan, potensi hujan di Jember yang diperkirakan  BMKG terjadi minggu ke 3 di bulan Oktober ternyata minggu pertama sudah turun hujan.
“Ini yang patut diwaspadai. Biasanya hujan di Jember disertai petir,  puting beliung dan potensi tanah longsor. Yang paling mendominasi kebencanaan di Jember adalah puting beliung.” ujar Widi saat ditemui diruang kerjanya, Senin (9/10).
Berdasarkan data di BPBD Kab. Jember, tahun 2016 – 2017 telah terjadi 38 bencana puting beliung. Pada tahun 2017 hingga bulan September 2017 sudah terjadi 23 kasus.” Padahal tahun 2017 belum habis. Ini yang patut diwaspadai,” ujar mantan Kepala Bakesbangpol Jember ini kemarin
Jember juga berpotensi terjadi bencana banjir. Jember menurut Widi, diapit sungai besar, yakni sungai Mayang (Jember bagian Timur), sungai bedadung (Jember kota) dan Sungai Bondoyuso (Jember barat). ” Kalau melihat perkiraan BMKG potensi curah hujan di Jember, yang di khawatirkan terjadi banjir daerah yang dilalui oleh tiga sungai besar tadi. kalau wilayah Timur Kec.Mayang, Mumbulsari, Tempurejo. Kalau wilayah kota, Kec. Kaliwates, Rambipuji, Balung Puger. Kalau wilayah barat, Tanggul, Kencong dan Jombang,” tandasnya.
Selain itu,  kata Widi Jember juga berpotensi terjadi banjir bandang dan tanah longasor. Karena kabupaten penghasil tembakau dan perkebunan ini dikelilingi oleh bukit dan pegunungan. Mulai dari Kec. Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Rambipuji, Panti, Sukorambi, Arjasa, Jelbug, Silo, Mayang, Mumbulsari.” Ini yang patut diwaspadi oleh maayarakat. Dan masyarakat harus paham potensi bencana diwilayah masing-masing,” tandasnya.
Persoalan kebencanaan menurut Widi bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, tapi seluruh elemen masyarakat.Sehingga masyarakat bisa melakukan pendeteksian dini bahaya bencana alam disekitarnya.”Antisipasi lain bisa dilakukan oleh masyarakat dengan penghijauan. Contohnya diwilayah mandigu Kecamatan Mumbulsari. Masyarakat bisa mengajak perhutani untuk menanam kopi misalnya. Selain dapat menambah pemghasilan, tanaman ini dapat meminimalisir terjadinya bencana alam,” pungkasnya.
Disaat yang bersamaan, Widi menerima faximili dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya, bahwa dibeberpa kecamatan di Jember telah terjadi hujan deras disertai petir. Yakni Kec. Silo, Tempurejo, Mumbulsari, Jenggawah, Sumbersari, Kalisat, Mayang, Ledokombo, Pakusari, Kaliwates, Sumberjambe, Sukowono dan beberapa kecamatam Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang. [efi]

Tags: