Musim Tanam, Lahan Tembakau di Bojonegoro Baru 4 Ribu Hektare

Salah satu petani tembakau sedang menyiram tembakau dilahan sawahnya di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa )

Bojonegoro,Bhirawa
Musim tanam tembakau di Bojonegoro, tahun 2018 ini terbilang mundur. Pasalnya masih banyak petani beranggapan cuaca atau curah hujan yang turun di Bojonegoro masih tinggi, sehingga petani lebih memilih menanam padi atau palawija dibanding tembakau. Saat ini di Kabupaten Bojonegoro, baru 4 ribu hektare lahan tembakau yang ditanami.
Kabid Tanaman dan Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Imam Wahyudi mengatakan, mundurnya tanam tembakau dikarenakan, pada bulan Mei lalu memasuki bulan Ramadan dan para petani masih enggan mengolah lahan tanah pertaniannya. Karena puasa, banyak petani yang menunda tanam.
“Musim tanam tembakau semestinya sudah dimulai sejak bulan Mei hingga awal Juni lalu,” kata Imam Wahyudi, kemarin (17/7).
Di Kabupaten Bojonegoro, hingga saat ini, lahan pertanian yang sudah tertanami tembakau baru sekitar 4 ribu hektare dari target Disperta yang mencapai 9 ribu hektare.
“Meski begitu, pihaknya optimis target tanam tembakau sudah terealisasi seluruhnya pada bulan Juli ini,” terangnya.
Saat ini, beberapa petani yang sudah menanam tembakau seperti di Kecamatan Temayang dan Sukosewu.
“Respon petani untuk menanam tembakau ini besar asal cuaca mendukung. Cuaca tahun ini diperkirakan sangat mendukung,” jelasnya.
Adapun jenis tembakau yang banyak ditanam oleh petani ada 2 jenis yakni tembakau Jawa dan Virginia. Pasalnya 2 jenis itu petani lebih mudah menjualnya, terlebih lagi 2 jenis tembakau tersebut sudah punya pangsa pasar di berbagai wilayah.
“Ya karena 2 jenis tembakau itu memang banyak petani yang meminatinya dan saat panen harga daunnya juga cukup baik,” pungkasnya. [bas]

Tags: