Musim Wisata Religi

wisata-religiUjian akhir semester sekolah sudah selesai dilakukan. Kini saatnya memasuki muslim libur (panjang) sekolah. Akhir tahun ini, bersamaan pula dengan bulan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Ini musim puncak rekreasi. Sepanjang jalanan menuju tempat wisata, arus lalulintas niscaya sangat padat. Karena itu perlu ekstra waspada, terutama pada tujuan wisata alam (plantations tour) saat di pantai atau di pegunungan.
Bencana longsor dan badai bisa datang tiba-tiba. Badai bisa datang di darat (berupa puting beliung), bisa di laut, juga bisa di udara. Maka perlu pertimbangan untuk lebih memilih tujuan wisata yang tidak jauh benar. Terutama yang tidak terlalu lama di perjalanan. Karena hampir seluruh daerah kini memiliki tujuan wisata unggulan, ber-basis keindahan alam dan seni budaya. Wisata di daerah tak kalah dengan indah dengan luar negeri.
Berdasar sigi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca di seluruh dunia kini tak menentu. Maka perlu pertimbangan untuk lebih memilih tujuan wisata yang tidak terlalu lama di perjalanan. Atau setidaknya lebih banyak berhenti di perjalanan. Model touring ini antaralain silaturahim mengunjungi sanak keluarga, bisa menjadi pilihan wisata yang mem-bahagiakan. Sekaligus menghemat biaya.
Berbagai tujuan wisata juga telah menyelesaikan persiapan kedatangan pengunjung. Tak terkecuali tujuan wisata religi. Antaralain makam Wali Sanga, telah dipercantik dan menjamin ke-nyamanan. Lebih lagi, akhir tahun ini bertepatan dengan bulan Maulid Nabi. Wisata religi memasuki masa “panen,” dengan biaya lebih terjangkau. Program, wisata Wali Sanga dilakukan secara gotongroyong (kelompok).
Wisata religi biasanya juga banyak berhenti di berbagai tempat peziarahan. Jarak lokasi peziarahan biasanya tidak lebih dari 50 kilometer (satu jam perjalanan). Sering berhenti dapat menjadi rehat paling menyenangkan, sekaligus mengenali berbagai daerah. Juga untuk mengurangi kepadatan lalulintas di jalan pada masa pick-session liburan.
Lalulintas jalan akan sibuk oleh mobil pribadi maupun angkutan (bus) wisata yang disewa. Karena itu kewaspadaan di jalan raya mesti ditingkatkan. Telah banyak korban harta, raga dan jiwa, terbuang sia-sia di jalan raya. Termasuk libur wisata bersama dalam rangka mengisi liburan sekolah. Ironisnya, kecelakaan lalulintas di darat, hampir seluruhnya (95%) disebabkan faktor human error, kesalahan manusia.
Tragedi kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh kru. Diantaranya karena sopir pengganti kurang ahli dan tidak memahami jalan yang dilintasi tujuan wisata. Kesalahan manusia dibalik stir kendaraan, menjadi faktor utama kecelakaan. Kesalahan umumnya berupa tidak terampil, ugal-ugalan, sampai dibawah pengaruh narkoba dan miras. Negara di seluruh dunia kini menerapkan hukuman berat (penjara seumur hidup) untuk pengemudi dibawah pengaruh narkoba dan miras.
Maka pengguna jasa bisa bertanya secara langsung, apakah sopir dalam keadaan sehat? Bahkan untuk mencegah ulah sopir mbeling, di-wajib-kan pula uji petik. Serta pentingnya sertifikasi sopir angkutan umum wisata. Pemerintah Daerah (Kabupaten dan Kota) mesti mewaspadai usaha jasa wisata bodong. Kelayakan kendaraan (terutama rem, ban, gigi persneling, kotak P3-K, serta radiator) mesti diperiksa cermat.
Kelayakan jalan raya juga sering menjadi penyebab kecelakaan. Dalam pasal 26 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, diatur tanggungjawab masing-masing pemilik jalan umum. Diantaranya perbaikan jalan sampai berstatus layak, tidak banyak lubang dan dilengkapi penerangan. Pemerintah (pusat maupun daerah) bisa dituntut manakala kondisi jalan tidak dilengkapi sarana keselamatan.
Di dalam arena wisata juga tak kalah gentingnya. Banyak aksiden terjadi, umumnya disebabkan keteledoran penyelenggara. Banyak tempat wisata yang kurang perawatan. Harapan rekreasi seyoginyanya tidak berubah menjadi musibah bencana.
————- 000 ————–

Rate this article!
Musim Wisata Religi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: