Muslimah Seksi Menuai Kontroversi

liya rahmawatiOleh :
Liya Rahmawati
Sekretaris Umum Aliansi Santri Peduli Demokrasi (ASPD) IAIN Walisongo Semarang

Wanita muslim sekarang ini sudah banyak yang menutup kepalanya dengan jilbab, khususnya di Indonesia. Entah mengikuti trend fashion masa kini atau sebuah panggilan hati. Busana brjilbab terjait dengan keagamaan, dalam hal ini adalah agama islam, ini berada dalam atuaran. Diketahui bahwa bagian-bagian tubuh tertentu harus ditutupi ddan tidk boleh di ekspose terutama payudara. Dewasa ini muncul istilah Jilboobs, yaitu merupakan istilah yang sedang buming dikalangan umat islam dan dunia maya  serta menjadi perdebetan . Berbagai persepsi dari jilboobs muncul dan banyak menimbulkan pro dan kontra  antar umat islam. Mereka yang mengikuti trend fashion masa kini kebanyakan memakai jilbab hanya untuk sekedar mnutupi kepala. Padahal dijelaskan dalam Al-qur’an, jilbab merupakan kain yang dipakai untuk menutupi dada perempuan agar mereka tidak diganggu dan untuk menghindari kesombongan.
Istilah jilboobs merupakan plesetan dari jilbab dan boobs (payudara). Istilah ini terbentuk dari gaya busana berjilbab yang di kombinasikan dengan pakaian yang ketat shingga bentuk lekuk tubuh terutama payudara terlihat jelas. Padahal jika dilihat dari  surat An-Nur : 31 jilbab merupakan kain yang dipakai untuk menutupi dada perempuan. Tetapi pada kenyataannya banyak remaja  muslimah sekarang ini yang hanya menutup kepalanya dan membiarkan payudaranya terlihat  jelas dan menimbulkan syahwat. Jilbab merupakan tradisi bangsa arab yang diadopsi oleh umat muslim. Berarti jilbab tersebut tidak bisa dijadikan identitas untuk umat islam, tetapi  di Indonesia jilbab dijadikan identitas umat islam. Jadi ketika istilah jilboobs ini dilontarkan pada umat islam khususnya Indonesia merupakan sebuah pelecehan.
Hal ini menjadi perdebatan diantara kalangan umat islam sendiri. Istilah jilboobs ini bisa mengecap islam tidak baik dalam pandangan agama lain. Kebanyakan jilboobsber sendiri merupakan orang yang masih awam yang baru belajar  jadi mereka juga tidak bisa disalahkan begitu saja, yang belum mengetahui dasar-dasar berjilbab dalam Al-qur’an.  Hanya sekedar mengikuti trend fashion masa kini. Fashion muslimah yang memakai pakaian ketat yang memperlihatkan jelas bentuk lekuk tubuhnya, merupakan fenomena yang pernah dikatakan oleh nabi Muhammad SAW “Akan ada nanti di kalangan akhir umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang… Kemudian beliau bersabda ; “…laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat”. (HR. Ath Thabrani).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas telah meelarang penggunaan gaya busana muslimah yang ketat yang masih memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya. Tetapi sekarang muslimah masih tetap berpakaian ketat dengan hijab yang hanya menutup rambutnya. MUI pun menghimbau muslimah yang sudah berjilbab untuk lebih memperhatiakn gaya busana yang dikenakan. Hal ini supaya para muslimah tidak mudah dilecehkan. Karena dengan adanya fenomena jilboobs perempuan muslim sangat rawan dilecehkan. Lebih baik memakai jilbab sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan.
Berbagai peepsi muncul dari berbagai kalangan tentang fenomena jilboobs ini. Diantaranya banyak yang menimbulkan kontra. Hingga muncul pelecehan yang diupload di dunia maya mengenai foto yang muslimah yang berhijab dengan pakaian yang memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya terutama payudara. Melihat fenomena tersebut semua umat islam merasa dilecehkan. Bahkan ada yang berpendapat lebih baik tidak berhijab daripada berhijab tetapi pakaiannya sangat ketat yang menimbulkan syahwat, ini membuktikan bahwa islam dilecehakan. Sebaiknya peemikiran yang seperti ini harus diluruskan, bisa jadi mereka yang  memakai gaya busana muslimah yang berhijab dengan pakaian yang ketat merupakan muallaf yang belum mengetahui arti yang sebenarnya tntang berjilbab. Serta pemikiran diatas bertentangan dengan ayat  yang memerintahkan untuk berhijab dalam Al-qur’an. Dalam Al-qur’an tertera jelas perintah untuk berhijab yaitu surat Al-Ahzab : 59 ” hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu”.
Sejarah diturunkannya ayat yang memerintahkan untuk berhijab yaitu diawali dengan peristiwa kebiasaan istri nabi yang setiap malam hari pergi ke lapangan terbuka untuk buang air besar sedang umar melihatnya, lalu umar meminta nabi untuk mememirantahkan istrinya mengenakan kerudung tapi sang rosul tidak melakukan hal tersebut. Awalnya nabi Muhammad menolaknya, karena nabi Muhammad takut umar dan orang lain ketagihan mengintip dan melihat aurat istrinya ketika sedang buang air dilapanagan. Maka turunlah surat Al-ahzab : 59. Ayat tersebut diturunkan sebenarnya untuk keperluan wanita terutama istri nabi. Dengan adanya hijab yang menutupi ujung rambut sampai ujung kaki diharapkan para istri dapat mudah dikenali sebagai kelompok istri nabi tanpa diketahui identitas masing-masing individu dan tidak terganggu serta tidak merasa risih ketika mereka keluar pada malam hari untuk buang hajat.
Jadi pemikiran yang menyebutkan bahwa lebih baik tak berhijab dari pada berhijab dengan pakaian yang ketat yang meemperlihatkan lekuk bentuk tubuh. Seharusnya meluruskan muslimah-muslimah yang berjilboob, supaya mereka berjilbab sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.

————————————– *** ——————————————–

Rate this article!
Tags: