Muslimat Banyuwangi All Out Dukung Gus Ipul-Puti

Bacagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat menghadiri Halaqoh Kabangsaan di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Banyuwangi.

Gus Ipul Ingin Perluas Kesuksesan Banyuwangi

Banyuwangi, Bhirawa
Pertemuan Halaqoh Kabangsaan di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Banyuwangi, dihadiri ribuan orang dari beragam kekuatan masyarakat, Minggu (28/1). Di forum ini, Ketua PC Muslimat Banyuwangi, Ny Ma’mulah Harun, terang-terangan memberi dukungan bagi kemenangan pasangan cagub-cawagub H Saifullah Yusuf-Hj Puti Guntur Soekarno pada Pilgub 2018 mendatang.
“Saya sebagai Ketua Panitia hanya ingin mengingatkan semua yang hadir untuk mengamankan amanat para kiai. Saya sendiri Ketua PC Muslimat Banyuwangi. Saya sami’na wa atho’na dengan mandat para ulama,” kata Nyai Ma’mulah dihadapan hadirin yang berasal dari kader PKB, PDI Perjuangan, PKS, Partai Gerindra se kabupaten Banyuwangi.
Tak ketinggalan kader-kader Nahdliyin dari semua tingkatan serta dari semua banom seperti GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, mengikuti acara baiat. Mereka bertekad memenangkan pasangan Gus Ipul-Mbak Puti pada Pilgub 2018 mendatang. Pembacaan baiat disaksikan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menyambung Ny Ma’mulah, Ketua DPC PKB Banyuwangi Joni Subagyo juga secara terbuka memmberi garansi bagi kemenangan koalisi PKB, PDI Perjuangan, PKS dan Partai Gerindara dalan pilgub. “Ibsyaallah garansi menang. Lebih 75 persen akan menang. Banyuwangi akab kita jadikan daerah kekuasaan Gus Ipul-Mbak Puti,” seru kader NU yang menyebut dirinya Abah Joni itu.
Sedang pengasuh Ponpes Ibnu Sina, KH Masykur Ali, MM menegaskan, ini merupakan halaqoh yang paling lebgkap karena dihadiri tokoh dari banyak pondok pesantren. “Saya lihat ada Nyai Juwairiyah. Beliau ini isteri Kiai Fawaid As’ad dari pondok Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Berarti pondok besar ini mendukung Gus Ipul,” kata Kiai Masykur.
Pilihan terhadap Gus Ipul, katanya, bukan tanpa alasan. Alasan utamanya, lanjut Masykur, karena adanya sanad keilmuan, ideologi, biologis. “Gus Ipul sanadnya jelas. Keilmuannya jelas dari Jombang. Para ulama bermujahadah dan beristikharah untuk memenangkan Gus Ipul. Jangan sampai Gus Ipul kalah. Itu artinya menjatuhkan martabat para kiai,” ujarnya.
“Gus Ipul jalur keturunannya jelas. Mbak Puti juga garis keturunannya jelas. Gus Ipul mewakili relijius, sedang Mbak Puti mewakili nasionalis. Memenangkan pasangan ini, berarti tujuannya untuk mempertahankan manhaj ahlslussunnah wa jamaah. Tak ada pilihan bagi Banyuwangi selain kita memenangkan Gus Ipul dan Mbak Puti,” kata Kiai Masykur.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul kembali menegaskan rencananya untuk memperluas sebagian program yang sukses dijalankan di Kabupaten Banyuwangi ke level Provinsi Jatim. Untuk keperluan itu, ia menempatkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai partner diskusi yang intens.
“Kita tahu, Bupati Banyuwangi Mas Azwar Anas punya banyak prestasi. Terukur, konkrit. Misal, penurunan kemiskinan, lalu peningkatan dua kali lipat lebih untuk pendapatan per kapita rakyat, juga inovasi-inovasi pelayanan publiknya. Saya terus berdiskusi dengan beliau agar sebagian keberhasilan program di sini, bisa diperluas di Jatim, tentu dengan beberapa improvisasi,” katanya.
Anas yang disebut namanya tersenyum. Kebetulan, ia baru kembali dari Thailand setelah menerima penghargaan tertinggi pariwisata ASEAN. Gus Ipul mengatakan, prestasi tingkat ASEAN semakin mengukuhkan kiprah Banyuwangi di kancah internasional, karena sebelumnya kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu juga pernah dianugerahi penghargaan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Bupati Anas ini juga menjadi pelopor, kisah sukses kepala daerah, yang gigih memperjuangkan dan membangun bandara,” kata Gus Ipul.
Pendamping Gubernur Pakde Karwo itu teringat, dulu tahun 2010, saat membuka penerbangan perdana, Bandara Banyuwangi hanya mampu melayani pesawat kecil. Per tahun, penumpangnya diperkirakan 7.000.
“Sekarang, mengakhiri 2017, jumlah penumpangnya melesat 1.400 persen. Tahun 2018, target penumpang 250.000 orang. Pesawat berbadan lebar bisa masuk. Ada direct flight dari Jakarta, dan terminal bandaranya paling eksotis se-Indonesia,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, kisah sukses Bupati Anas lainnya adalah soal pengembangan perdesaan lewat program “Smart Kampung”. Dari pengalaman Banyuwangi menyelesaikan urusan-urusan masyarakat, kata Gus Ipul, Bupati Anas mampu memaksimalkan modal sosial sehingga dapat menunjang kemajuan di banyak sektor kehidupan.
Menjawab Gus Ipul, Azwar Anas berterima kasih, dan mengakui masih ada banyak kekurangan di Banyuwangi. Dia mengatakan, kunci pengembangan kabupaten ada pada menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan manghabiskan dana di desa.
“Sebab ujung-ujungnya adalah kehidupan masyarakat di tingkat bawah yakni pedesaan. Maka 1000 persen sangat betul langkah Presiden Jokowi menggeber program padat karya tunai secara swakelola di desa,” kata bupati sambil mencontohkan sejumlah program untuk warga miskin di desa, seperti distribusi makanan bergizi ke warga lansia, tabungan ribuan pelajar miskin, pemberian uang saku tiap hari bagi ribuan pelajar miskin di desa-desa. [iib]

Tags: