Musrenbang Akhir Masa Jabatan Wali Kota Malang, Pesankan Keberlangsungan

Foto bersama Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama seluruh komponen masyarakat usai melakukan Musrenbang Senin [20/3].

Pemkot Malang, Bhirawa.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menjadi pemeteri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Grand Mercure Senin 20/3 kemarin meminta pembangunan Kota Malang ada keberlangsungan.

Disampiakan Sutiaji, bahwa tahun ini pada tanggal 23 Sepemtember 2023, dirinya bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, sudah berakhir.

“Kami berharap pembangunan ini bisa berkesinambungan. Kami ingin menyampaikan bahwa kami berdua hingga saat ini, tetap kompak,”tukas Sutiaji.

Ia menyebut sejak awal dia menjabat Wali Kota bersama Wakil Wali Kota bertekat agar pembangunan di Kota Malang terus berkelanjutan.

“Kami bersyukur setapak demi setapak, selama 4 tahun dan saat ini sudah memasuki tahun kelima, progres kemajuan di Kota Malang sudah bisa dirasakan, ini harus turus berlanjut siapapun pemimpinnya,”tandas peria yang juga seorang ustadz itu.

Sutiaji, berterimakasih kerena upaya yang dilakukan secara bersama-sama, diluar dugaan karena setelah Covid 19, pertumbuhan ekonomi Kota Malang, menjadi 2,26 %, saat ini Kota Malang berada pada urutan ke 5 pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

“Ekonomi kita tumbuh tinggi angka kemiskinan turun, ini sebuah capaian bersama, antara Pemkot dan seluruh komponen masyarakat,”tandasnya. Musrenbang tahun 2023, adalah musrenbang terakhir, tahun depan kata dia, dirinya sudah tidak ikut, karena akan diteruskan oleh pejabat yang baru.

Ia mengaku sangat bangga, Musrenbang Tematik yang dilakukan oleh Pemkot Malang ini, menjadi contoh tingkat nasional.

Karena semua usulan Musrenbang, berdasarkan realitadan bisa diterjemakan oleh Pemkot Malang dan perangkat daerah.

‘Sebisa mungkin hasil dari Msurenbang ini, direaliasasikan, dikonkritkan, bisa diterjemahkan, komitmen oleh pelaksana dan perencana,”tukasnya.

Dia juga menjamin adanya Pokok Pikiran (Pokir) DPRD semuanya selaras dengan kepentingan masyarakat dan jauh dari transaksiaonal.

“Pokir tidak ada yang transaksional, yang diajukan 89 persen terakomudir,”timpalnya.

Sutiaji juga berpesan agar Karakter bangsa, lebih dikuatkan dimasa yang akan datang, perlindungan sosial ketenagakerjaan harus diutamakan.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, meminta kepada seluruh pejabat di Kota Malang untuk melakukan hal-hal yang paling kecil.

“Lakukan hal terkecil jangan melakukan hal besar tetapi tidak memperhatikan yang kecil. Kalau hal kecil kita perhatian akan sangat mudah dalam melakukan hal yang besar,”tukas Made.

Pihaknya juga mengingatkan persoalan Sisa Lebih Anggaran (Silpa), tidak terus menerus terjadi. Jika terus ada silpa menandakan perencanaan Pemkot Malang tidak matang.

‘Saya ingatkan jangan terlalu banyak silpa, semua kegiatan yang bisa dilakuakn diawal tahun tidak usah ditunda. Kalau menunda-nunda kegiatan dan berharap pada PAK, pasti akan berujung pada silpa,”tandas Made. [mut.gat]

Tags: