Musrenbang Kecamatan Durenan Trenggalek Prioritas Sarana Prasarana Jalan

Musrenbang Kecamatan Durenan Trenggalek Prioritas Sarana Prasarana Jalan

Trenggalek, Bhirawa
Musywarah Rencana Pembangunan kecamatan Durenan menyepakati usulan-usulan terkait sarana infrastruktur terutama jalan di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Tulungagung tersebut.
Diungkapkan Camat Durenan Habib Sholahuddin , Selasa (19/2) dalam Musrenbangcam dihadiri semua stakeholder dan perwakilan desa hingga bisa mengumpulkan ide serta gagasan dari masyarakat agar bisa memasukkan program program prioritas kecamatan.
“Kebetulan Arah tema Kabupaten Trenggalek ini adalah menyangkut dengan insfratruktur yang terkait dengan pariwisata sinergi dengan pemerintah. Dan banyak masukan dari masyarakat yang terkait perbaikan infrastruktur uamanya jalan dan penujang wisata”. Tutur Habib.
Sementara anggota legislatif dari PDIP , Guswanto yang hadir dalam Musrenbangcam tersebut menyampaikan dari semua pokok pikiran sudah tersampaikan semua, udah terkaver termasuk wilayah 14 desa di kecamatan Durenan ,namun ada beberapa hal yang mestinya Harus ada prioritas utama.
Dari usulan usulan yang ada yang masuk di DPRD hukumnya wajib di tahun 2020 harus ada cantolannya semua. kalau tidak ada cantolannya di tahun 2020 usulan yang ada di desa,saya yakin tidak bisa terkafer.
“Jadi kami anggota DPRD selaku penerima usulan , ini punya rasa tanggung jawab yang sangat besar sekali,”
Yang ada di Durenan ini ada 4 item skala prioritas salah satunya sarana prasarana termasuk jalan poros yang ada di desa desa yang harus segera ditindaklanjuti oleh badan pendapatan daerah (bapeda) pekerjaan umum dan perumahan rakyat (pupr) maupun dari perumahan pemukiman dan kebersihan (perkimsih) Untuk jalan dan sarana prasarana yang ada di kecamatan Durenan terisolir ada dua desa yang harus diperhatikan, itu tanggung jawab kita
“Seperti contoh Jalur kamulan menuju sumberjo masih separo mohon ini diperhatikan, harus segera di tindak lanjut, . Karena jalur protokol yang menghubungkan jalur untuk menuju pendidikan kesehatan sekolah dan masjid. Juga jalan desa Gador yang belum tersentuh sama sekali”, ujar cammat Habib.
Yang paling penting kalau uang pas pasan pemerintah daerah harus kita ambil. Kalau judul musrenbang di tahun 2020 menuju salah satu judul wisata religius, harus diutamakan mana desa itu harus ada prioritas mana desa yang bisa jadi daerah wisata.
“Kita ini jangan sampai ego yang dibangun Ojo panggah (tetep) alun alun yang dibangun. Sekarang harus dirubah dari tepis miring desa ke desa yang harus diprioritaskan.”pungkasnya .(Wek)

Tags: