Musykil, Dansa Masuk PON

8-801-5555.tango.mDansa, banyak yang menyukai sebagai tari pergaulan untuk merayakan selebrasi kegembiraan. Dansa dilakukan di seluruh dunia dengan berbagai gerakan berkelompok. Seiring perkembangannya, dansa bukan hanya gerakan gembira, melainkan mengarah pada sensualitas. Inilah yang menyebabkan dansa ditolak di berbagai negara karena dianggap dapat menyebabkan de-moralisasi. Anehnya, kini dansa bisa menembus perhelatan olahraga prestasi nasional, PON.
Sudah saatnya PB PON (Pekan Olahraga Nasional) merevisi keberadaan beberapa pertandingan (dan medali) yang nyata-nyata bukan ke-olahraga-an. Sebagaimana Olympiade, Asian Games dan SEA Games, juga merivisi keberadaan pertandingan. Hasilnya, catur, sudah dikeluarkan dalam daftar cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Bahkan badminton pun, konon, sudah diusulkan akan dicoret dari Olympiade.
Akan halnya dansa, belum pernah masuk dalam PON. Walau sebenarnya, dansa sudah dikenal di Indonesia sejak sebelum adanya PON I (di Solo, September 1948). Dansa diperkenalkan oleh penjajah Belanda, serta berkembang pada etnis masyarakat tertentu. Konyolnya, dansa masuk dalam Permenpora sebagai olahraga yang dapat dipertandingkan dalam PON. Namun sampai pada PON XVIII di Riau, dansa belum bisa dipertandingkan, karena beberapa daerah menolak.
Secara definitif, dansa adalah tari pergaulan. Menilik definisi itu, Indonesia memiliki sangat banyak ragam tari pergaulan. Misalnya, Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur), Jaipong (Bandung, Jawa Barat). Begitu pula di Sumatera Utara terdapat tari Piso Surit berasal dari Batak Karo.Serta di NTT dikenal tari Likurai (dari Timor), biasanya dilakonkan oleh sejumlah pria dan wanita pilihan. Mengapa berbagai tari pergaulan khas Indonesia tidak masuk dalam PON? Jawabnya, karena lebih sebagai kesenian, bukan olahraga.
Nah, dansa, berdasarkan pengertian universal seluruh dunia, adalah jenis tari. Bukan olahraga, walaupun induk olahraga dansa bernama IODI (Induk Olahraga Dansa Indonesia). Tetapi entah mengapa, Kemenpora memasukkannya sebagai olahraga PON. Boleh jadi itu disebabkan dansa masuk dalam cabor (cabang olahraga) yang terhimpun dalam KONI. Sehingga enteng saja, seluruh cabor dalam KONI bisa dipertandingkan pada PON.
Maka seyogianya, KONI wajib mengawali revisi keberadaan cabor anggotanya. Tidak sembarang “pergerakan badan” bisa dikategorikan sebagai olahraga. Selama ini, cabor yang bernaung dalam KONI dipahami sebagai jenis olahraga prestasi. Yakni, yang dipertandingkan pada even SEA Games, Asian Games, serta Olympiade. Selain itu juga dikenal eksistensi olahraga rekreasi, yang bernaung dibawah FORMI (Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, diketuai oleh Hayono Isman).
Berbagai olahraga hobi masuk dalam FORMI. Diantaranya senam aerobik, SKJ, senam tai-chi, dan skate board. Ada pula kelompok sepeda santai, jalan santai dan berbagai ragam youth extreme sport. Cabor senam, bersepeda dan olahraga berjalan-jalan, juga terdapat dalam Olympiade sampai PON, namun berbeda dengan yang dinaungi oleh FORMI. Agaknya, dansa sebagai tari pergaulan yang bersifat rekreatif dan hobi, lebih sesuai bernaung di bawah FORMI, bukan pada KONI.
Namun dansa, konon sudah akan dipertandingkan pada PON XIX di Bandung, 2016 mendatang. Musykil-nya, dimasukkannya dansa pada PON karena penetapan PTUN. KONI Jawa Barat memenangkan gugatan PTUN pada tahun 2012 untuk mempertandingkan seluruh cabor sesuai Kepmenpora. Namun kemenangan itu tidak serta-merta bisa mempertandingkan dansa pada PON XIX. Sebab Kepmenpora tentang jenis pertandingan dalam PON, bisa dibatalkan melalui Kepmenpora yang baru.
Apapun, berdasarkan pengertian universal se-dunia, dansa bukan olahraga. Lebih lagi secara sosial, dansa tidak cukup populer. Hanya sedikit kelompok masyarakat etnis tertentu yang biasa ber-dansa. Banyak jenis gerak badan lain yang lebih populer di Indonesia bisa menggantikan dansa pada PON. Ini menjadi domain wajib KONI untuk menggantikan keberadaan dansa

                                                              ——————-   000   ——————–

Rate this article!
Musykil, Dansa Masuk PON,5 / 5 ( 1votes )
Tags: