Mutasi Jangan Ganggu Admin Pencairan Anggaran

mutasi (1)Gresik, Bhirawa
Gerbong mutasi besar-besarnya di birokrasi Pemkab Gresik, santer dibicarakan oleh pegawai. Dewan meminta mutasi dilakukan di minggu terakhir Bulan Desember, supaya tak mengganggu administrasi pencairan anggaran di akhir tahun.
Menurut Wakil Ketua Komisi A, Mujid Ridwan mengatakan, mutasi adalah hak prerogatif bupati. Namun dalam melakukan muatasi jangan sampai menganggu kinerja Satuan Perangkat Kerja Daerah ( SKPD ) yang sudah berjalan. Apalagi sekarang menjelang tutup anggaran 2016, yang hanya kurang dua minggu. Pastinya administrasi pencairan kegiatan dan program, sekarang di kebut untuk diselesaikan.
”Banyak bantuan dan kegiatan, di SKPD hingga kini belum cair secara penuh bahkan masih dalam proses. Ada juga yang masih dalam proses pengajuan, kalau mutasi dilakukan dalam minggu besok. Dikhawatirkan pejabat atau pegawai baru pengantinya tidak paham sehingga menjadi terganggu, apa lagi sampai lempar tanggung jawab dengan alasan tidak melaksanakan kegiatanya. Kondisi itu, akan menjadi persoalan serius sehingga menganggu kelancaran. Kalau ada mutasi, setidaknya dilakukan pada minggu terakhir Bulan Desember saja,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Komisi A, Abdul Qodir mengatakan, mutasi yang dilakukan bupati berharap dilakukan sesuai proposional kinerja pegawai. Seperti pada SKPD Bapemas, yang beban kerjanya banyak diperlukan seorang yang sesuai bidang dan ulet bekerja bukan sosok pegawai yang ogah-ogahan apa lagi hanya banyak bicara saja. Sebab banyak anggaran yang di kelola, yaitu anggaran APBD, APBD propinsi dan APBN.
Memang rotasi mutasi pejabat dan pegawai adalah kewenangan penuh bupati, tapi jangan sampai asal pilih atau asal suka. Apa lagi kabar santer, sebelum dilakukan mutasi sekarang beberapa pejabat dan pegawai yang akan menempati tempat tersebut sudah tahu. Sehingga jadi bahan pembicaraan yang kurang sedap, sebab mutasi yang terbilang basah ditempat oleh orang-orangnya sendiri.
”Kalau mutasi dilakukan terbuka, ya monggo terbuka saja jangan ditutup-tupi sehingga tidak membuat pegawai lainya tidak nyaman. Sekarang malah kabar “sliweran” mengalir dengan deras, Sehingga membuat kinerja menjadi malas-malasan. Sebab apapun kabar mutasi penempatan pegawai, baik itu yang datang dari orang yang mempunyai kapasitas pasti atau tidak, akan di makan-mentah menjadi tidak baik secara umum.” pungkasnya. [kim]

Tags: