Mutasi Kajati Tak Pengaruh Penanganan Kasus

Elvis Johnny.

Elvis Johnny.

Kejati Jatim, Bhirawa
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim Elvis Johnny menghimbau agar penggantinya segera  melakukan adaptasi di Jatim hingga dapat segera menyelesaikan kasus yang ditangani jajarannya. Ini merupakan tantangan dan tugas baru yang harus dilaksanakan oleh kajati baru  yakni, Maruli Hutagalung.
Elvis menegaskan, gerbong mutasi ini tidak mengganggu proses penanganan perkara yang ada di kejati Jatim. Dirinya berpesan untuk Kajati Jatim yang baru (Maruli Hutagalung), supaya segera adaptasi dalam mengemban tugas barunya. Sebab, mutasi di Korps Adhyaksa merupakan hal yang sudah biasa, dan hal itu tidak mempengaruhi kinerja dan tugas yang harus diembannya.
“Surat Keputusan (SK) sudah saya terima, dan pelantikan mungkin awal Desember mendatang. Dengan mutasi ini, penanganan perkara di Kejati Jatim tidak akan terganggu. Kalaupun ada yang mengganggu, itu tidak boleh lama-lama didiamkan. Siapapun penggantinya, saya pesan agar cepat adaptasi di Jawa Timur, terlebih untuk penanganan kasus di Kejati Jatim,” tegas Kajati Jatim Elvis Johnny, Minggu (23/11).
Menurut Elvis, adaptasi dan penyesuaian tugas di Kejati Jatim cukup dilakukan sehari atau dua hari. Dan pergantian ini pasti ada maksud dan tujuannya. Oleh karenanya Elvis yakin bahwa Kajati yang baru bias menuntaskan semua perkara kourpsi yang ditangani Kejati Jatim.
“Kata kuncinya kan tugas yang diemban sekarang. Saya yakin, adaptasi ini dapat dilakukan sehari atau dua hari,” katanya.
Elvis mengaku, pihaknya tidak banyak pesan bagi Kajati yang baru. Menurutnya, lain koki lain cara masaknya. Begitu juga dengan penggantinya, Elvis yakin bahwa Kajati yang baru mempunyai cara tersendiri untuk menghadapi tugas yang baru.
“Biarlah beliau (Maruli, red) yang membaca situasi ini. Dan saya yakin akan hal itu,” ungkapnya.
Disinggung perihal isu dugaan keterlibatan Maruli pada kasus suap pengamanan bantuan sosial (Bansos) dana hibah Pemerintah Provinsi Utara tahun 2012-2013, mantan Wakajati Jatim 2009 silam ini enggan mengomentari hal ini. Begitu juga perihal mutasi Maruli yang dikaitkan dengan adanya isu dugaan korupsi, lagi-lagi Elvis enggan berkomentar.
“Saya tidak mau mengomentari hal itu. Hal itu merupakan kewenangan pimpinan, dan SK kolektifnya sudah saya baca,” imbuhnya.
Begitu juga saat ditanya perihal mutasi ini adakah kaitannya dengan kasus (SPDP Risma, red) yang belum lama ini menimpa Kejati Jatim, Elvis enggan mengomentari hal ini. Menurutnya, mutasi dirinya sebagai Sekretaris Kepala Badan Diklat di Kejagung merupakan tantangan dan tugas baru yang harus dilaksanakannya.
“Ini tidak ada kaitanya dengan yang kemarin. Hal itu biasa saja, dan biarlah masyarakat yang menilai hal itu,” pungkasnya. [bed]

Tags: