Mutasi Pejabat, Bupati Pamekasan Ingatkan Target Pemerintah

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberi pengarahan di acara pelatikan.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, melantik pejabat pimpinan tinggi dan administrator, berdasar Keputusan Bupati tentang pengangkatan dalam jabatan, nomor : 821.2/142/432.403/2021.

Tiga pejabat itu, yakni : Ach Kusairi, sebelumnya menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dimutasi menjadi Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata.
.
Kemudian Cahya Wibawa, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Tata Ruang (PUPR) dipindah menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Pejabat yang dipindahtugaskan adalah Raden Mohammad Syaiful Amin yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) mendapat tugas baru sebagai Sekretaris Satpol PP Pamekasan.

“Tidak merasa hebat, antara staf dan bukan staf, biasa, sama. Kita ini the dream team. Kalau ada kepala dinas yang merasa lebih hebat dari kepala dinas lain itu kuno, tidak berlaku di zaman sekarang,” kata Bupati Baddrut Tamam, di sela acara pelantikan di Peringgitan dalam Ronggodukowati Pamekasan, (24/11).

Dia mengajak kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk berkomitmen membangun kabupaten ini mampu bersaing dengan kabupaten/kota maju di Indonesia dengan melaksanakan program yang telah dicanangkan bersama secara serius.

The dream team menuju Pamekasan Hebat harus tertanam kuat di dalam hati untuk menjadi prilaku, dan menjadi kebiasaan baru hingga menjadi komitmen bersama melaksanakan amanah sebagai aparatur sipil negara (ASN) memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.

“Karena kita ini sudah digaji oleh negara, kita bisa menyekolahkan anak-anak kita karena dibayar oleh negara. Bahkan, kita bisa beli rumah karena digaji negara, lantas apa yang mau kita persembahkan untuk kemajuan negara. Ayo sungguh-sungguh bekerja,” pintanya.

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut menegaskan, dirinya tidak mau menikmati jabatannya sebagai bupati, karena jabatan bupati hanya seperti kumis palsu yang bisa dicopot kapan saja.

Tetapi jabatan bupati itu hanya alat perjuangan dalam memajukan Pamekasan. “Jabatan itu hanya kumis palsu, artinya tidak istimewa. Yang istimewa itu kalau kita bisa merubah dinas tersebut menjadi luar biasa. Makanya kita fokus bahwa kita akan sampai kepada Pamekasan Hebat, karena kita bagian dari orang yang memberikan sumbangsih untuk Pamekasan Hebat,” tegasnya.

Dia menyampaikan selamat kepada para pejabat yang menempati posisi baru tersebut. Namun, jabatan baru itu jangan sampai melengahkan tugasnya sebagai abdi negara yang harus bertanggungjawab atas kepentingan masyarakat.

“Yang membuat kita terhormat itu ketulusan, komitmen untuk sungguh-sungguh berjuang memberikan yang terbaik demi kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya. [din]

Tags: