Mutasi Ditubuh Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo Bergerak Bulan Depan

foto ilustrasi Mutasi

Sidoarjo, Bhirawa
Mesin birokrasi Pemkab Sidoarjo akan bergerak, mutasi besar – besaran pejabat eselon II dan III diperkirakan dijalankan awal Bulan Desember 2018. Karena banyaknya pejabat yang memasuki persiapan pensiun dan yang meninggal dunia.
Diperkirakan terdapat sembilan pejabat eselon II dan III akan melepaskan jabatannya untuk diisi pejabat baru. Kepala dinas atau yang setingkat, akan pensiun diantaranya Kepala Bapekab, Agoes Tjahjono, Asisten III, Kissowo, Kadis Nakertrans, Husni Thamrin (Alm), Kadis Perikanan, M Soleh, Kadis Pertanian/Ketahanan Pangan, Handayani, Kadis DLHK Ny Dian, Plt DLHK, Toriqudin, Staf Ahli, Fauzi Isfandiari.
Para pejabat ini mengakhiri purna baktinya mulai 1 Januari 2019. Namun Kadis DLHK, Ny Dian dan Staf Ahli, Ny Fauzi Isfandiari sudah terlebih dulu pensiun. Saat ini tidak mudah mencari pengganti jabatan dengan eselon II. Ada satu staf ahli yang mantan Kadiknas, Mustain, dengan golongan eselon II. Kemungkinan Mustain akan ditarik lagi mengisi kepala dinas. Santer kabar beredar Mustain menggantikan Handayani, sebagai Kadis Pertanian.
Umumnya pejabat Sidoarjo terlalu menduduki jabatan, ada yang bahkan 10 tahun di posisi sama, seperti Soleh sebagai Kadis Perikanan, atau Kissowo sebagai asisten. Handayani yang pernah dicopot dari Kadis Pertanian untuk di staf ahlikan, setelah beberapa tahun ditarik kembali sebagai Kadis Perikanan hingga sekarang. Dia termasuk pejabat yang ‘ngoyot’ di posisi yang sama.
Bahkan Sekretaris KPUD, Sulaiman, sudah 20 tahun dalam jabatan ini. Posisinya makin berat untuk masuk birokrasi daerah, karena jabatan Seketaris KPUD harus persetujuan KPU Pusat.
Sementara itu, Sekkab Sidoarjo, Ahmad Zaini, membenarkan, jabatan Sekretaris KPUD bukan kewenangan daerah saja, untuk menggantinya harus dengan persetujuan KPU Pusat. ”Itu repotnya, pergantian itu harus dengan persetujuan KPU Pusat,” ucapnya. [hds]

Tags: