Naik 1,11 Persen, Besi dan Baja Komoditi Utama Impor Jatim

Foto Ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Impor Jawa Timur bulan Maret 2019 mengalami peningkatan sebesar 1,11 persen dibandingkan bulan Februari, yaitu dari USD 1,75 miliar menjadi USD 1,77 miliar. Kondisi yang meningkat ini ditunjukkan oleh kinerja nonmigas yang mengalami peningkatan walaupun impor komoditas migas menurun.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono menyampaikan, impor migas bulan Maret 2019 ke Jatim mengalami penurunan sebesar 16,73 persen, dari USD 320,21 juta menjadi USD 266,65 juta. Impor migas menyumbang 15,05 persen dari total impor Maret 2019. Nilai impor migas mengalami penurunan sebesar 22,80 persen bila dibandingkan dengan bulan Maret 2018.
Sedangkan impor nonmigas justru meningkat sebesar 5,10 persen dibanding bulan sebelumnya, dari USD 1,43 miliar menjadi USD 1,51 miliar. Impor nonmigas menyumbang 84,95 persen total impor Maret 2019 ke Jatim. Dibandingkan Maret 2018, nilai impor nonmigas masih mengalami kenaikan sebesar 4,99 persen.
Pada bulan Maret 2019, golongan Besi dan Baja merupakan komoditi utama impor Jatim, dengan nilai transaksi USD 160,82 juta, naik sebesar 46,93 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 109,46 juta. “Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,68 persen dari total impor nonmigas Jatim bulan ini, utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar USD 36,77 juta,” katanya, kemarin.
Kelompok barang yang menduduki peringkat kedua adalah golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik yang menyumbang nilai impor sebesar 10,05 persen atau USD 151,24 juta. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD 47,81 juta selama Januari 2019.
Peringkat ketiga, barang masuk ke Jawa Timur adalah Golongan gandum-ganduman yang menyumbang nilai impor sebesar USD 149,01 juta atau mencapai 9,90 persen. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Argentina dengan nilai impor sebesar USD 66,38 juta selama Maret 2019.
Peningkatan persentase impor nonmigas terbesar bulan Maret 2019 dibanding Februari terjadi pada golongan komoditas Gandum-ganduman dengan nilai impor USD 149,01 juta dari bulan sebelumnya USD 77,62 juta atau naik 91,97 persen.
Sebaliknya penurunan persentase impor terbesar pada golongan Mesin Peralatan Listrik, nilai impornya turun dari sebelumnya USD 72,13 juta menjadi USD 50,62 juta atau turun sebesar 29,81 persen. Secara kumulatif, selama Januari-Maret 2019, impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 730,51 juta, dengan utamanya dari Thailand sebesar USD 256,67 juta, atau dengan peranan sebesar 5,48 persen.
Impor dari kawasan Uni Eropa sebesar USD 428,66 juta utamanya berasal dari Jerman sebesar USD 159,66 juta, dengan kontribusi sebesar 3,40 persen. Impor terbesar periode Januari-Maret 2019, masih didominasi dari negara Tiongkok dengan nilai sebesar USD 1.341,67 juta dengan kontribusi sebesar 28,64 persen.
Berikutnya impor dari Amerika Serikat sebesar USD 338,42 juta atau dengan kontribusi sebesar 7,22 persen serta dari Thailand sebesar USD 256,67 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,48 persen. [rac]

Tags: