Naik 14 Persen, 2 Ribu Mahasiswa Baru Unusa Dikukuhkan

Rektor Unusa Prof Jazidie usai pengukuhan mahasiswa baru.

Surabaya, Bhirawa
Universiras Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kukuhkan lebih dari 2 ribu mahasiswa baru tahun pelajaran 2021/2022 secara hybrid, Sabtu (25/9). Jumlah ini berasal dari mahasiswa Program Vokasi, Akademik dan profesi di lima fakultas, masing-masing Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK), Fakultas Kesehatan (F Kes), Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Total keseluruhannya berjumlah 2.028 mahasiswa termasuk sebanyak 555 mahasiswa program profesi guru (PPG).
Sejak Senin (20/9) pekan lalu, para mahasiswa baru menjalani kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di tingkat universitas, fakultas dan Program Studi (Prodi).
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Kacung Marijan PhD, di tengah pandemi Covid 19, minat lulusan sekolah menengah atas dalam memilih Unusa masih tetap tinggi, terbukti Unusa masih dapat mengukuhkan seribu lebih mahasiswa baru.
Jumlah mahasiswa baru yang dikukuhkan tahun ini naik 14% jika dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah itu lebih dari 10% nya yakni mahasiswa yang tercatat sebagai penerima beasiswa, baik dari Pemerintah, Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) maupun beasiswa dari Yarsis dan Unusa serta dari pihak swasta.
Terkait dengan proses pembelajaran, kata Kacung Marijan jauh sebelum pandemi Covid 19 Unusa telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, melalui pemberian tablet kepada setiap mahasiswa baru, sehingga ketika pandemi dan memaksa pembelajaran dilakukan secara Daring, baik dosen maupun mahasiswa Unusa sudah tidak menemui kendala lagi.
“Kami menggunakan sistem pembelajaran hybrid, yang menggabungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan online sudah lama diadaptasi Unusa. Karena saat pandemi pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan untuk praktikum Unusa telah menyiapkan fasilitas praktikum, dengan memanfaatkan teknologi vitrual reality pada beberapa materi praktikum,” katanya.
Ditambahkan Kacung, pada perkuliahan tahun ini, Unusa juga telah ditunjuk Kementerian sebagai Perguruan Tinggi (PT) yang menyelenggarakan Regonisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk tiga Program Studi, masing – masing, prodi Keperawatan, Gizi dan Prodi Pendidikan Guru PAUD.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian yang telah memberikan kepercayaan untuk penyelenggaraan RPL, karena memang tidak banyak PT yang menerima amanah itu. Total hanya ada 70 PT negeri dan swasta yang menerima mandat menyelenggarakan RPL,” pungkasnya.
Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie menekankan, cara belajar dan pergaulan tingkat mahasiswa dengan siswa. Di mana mahasiswa akan lebih banyak dituntut untuk belajar mendiri dan harus bisa mengatur waktu dengan baik, antara belajar atau kuliah dengan berorganisasi atau bermain.
“Mahasiswa Unusa tak hanya dituntut belajar dan belajar, tapi juga berorganisasi sebagai bekal dikemudian hari,” katanya menekankan.
Dikatakan Jazidie, Unusa telah menyediakan banyak unit kegiatan kemahasiswaan yang bisa dipilih mahasiswa untuk berkegiatan atau berorganisasi. Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kesempatan itu terbuka luas.
Program MBKM Unusa mempaketkan kurikulumnya dengan program mayor – minor, dimana mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang diminatinya di Prodi atau fakultas lain sebagaimana yang digagas dalam MBKM,” jelasnya. [ina]

Tags: