Naik Perahu, Layani Difabel dan Lansia di Dusun Terpencil Sidoarjo

Akses jalan darat menuju dusun Kepetingan yang sulit sudah dipaving, meski masih berupa jalan setapak. [alikus/bhirawa.]

Sidoarjo, Bhirawa
Kecamatan Buduran akan memandu Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan perekaman e-KTP bagi kaum Difabel dan Lansia (Dilan ) yang berada di wilayah terpencil di dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran.
Sekretaris Kecamatan Buduran, Lukman Sanjaya SSTp MHp, mengatakan laporan yang ia terima dari Kepala Dusun (Kasun) Kepetingan, jumlah Difabel dan Lansia (Dilan) yang perlu dilakukan perekaman e-KTP disana ada 20 orang.
“Insya Allah, kita nanti akan berangkat bersama-sama dengan tim dari Dispendukcapil Sidoarjo pada 22 Juni lewat jalur sungai, kita nanti akan naik dengan perahu sewa,” kata Lukman, Jum at (14/6) akhir pekan lalu, kepada Bhirawa.
Data lain yang ia dapatkan dari Kasun Kepetingan, 20 Lansia di sana itu selama ini belum pernah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Kecamatan Buduran. Dikarenakan jarak tempuh antara lokasi dusun itu dengan Kantor Kecamatan Buduran tergolong jauh.
Karena warga untuk bisa datang ke Kantor Kecamatan Buduran, harus menempuh jalur sungai dengan naik perahu sewa. Padahal perorangan bisa kena biaya Rp100 ribu pulang pergi.
“Apalagi perahu yang lewat, kadang tidak ada tiap saat, karena tergantung pada orang yang naik, kalau gak ada yang naik, ya tidak mesti ada tiap hari,” kata Lukman, yang juga pernah bertugas di Dispendukcapil Sidoarjo itu.
Pihaknya dan Dispendukcapil Sidoarjo, kata Lukman, akan saling kerja sama, sebab warga yang sudah berusia 50 tahun keatas di dusun itu, belum punya e-KTP. Maka harus dilakukan perekaman. Mereka selama ini masih menggunakan KTP lama.
Menurut Lukman, warga disana apabila ke Kantor Kecamatan Buduran lewat jalur darat, selama ini mengalami kesulitan. Karena harus lewat jalan setapak dan sepi ditengah tambak yang sempit, sulit dan berlumpur bila hujan.
Kata Lukman, untuk menuju dusun terpencil itu lewat jalan setapak harus ditempuh sejauh 9 kilometer. Lima kilometer sebelumnya sudah bisa ditempuh dengan jalan paving tengah tambak. Dengan ukuran lebar antara 1.5 meter sampai 3.5 meter. Baru di tahun 2018 lalu, kata Lukman, empat kilometer sisanya sudah terselesaikan.
“Tapi bila malam hari gak ada warga yang melewatinya, sebab masih belum ada lampu penerangannya,” kata Lukman.
Sementara Kepala Bidang Pemanfaatan data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo, Drs Oskar Basong MSi, mengatakan di awal tahun 2019 ini, Dispendukcapil Sidoarjo punya kreatifitas layanan bagi para penyandang cacat (Difabel) dan Lanjut Usia (Lansia) yang disingkat DILAN , yang tidak bisa datang sendiri ke Kantor Dispendukcapil Sidoarjo atau kecamatan untuk mengurus layanan administrasi kependudukan dirinya, akan didatangi oleh petugas Dispendukcapil Sidoarjo.
“Ini bagian dari kerja kita, kita ingin membuat para Difabel dan lanjut usia bisa bahagia mendapatkan layanan dari kami,” kata Oskar.
Layanan ini dimulai pada awal Mei 2019 itu, hingga saat ini, kata Oskar, sudah banyak melayani wilayah desa-desa yang ada di Kec Buduran.
Menurut catatanya, misal di Desa Sidomulyo, Desa Sidokepung, Desa Buduran dan Desa Banjarsari. Para DILAN yang telah dilayani misalnya ada golongan Lansia, Difabel dan warga yang sakit.
“Bagi masyarakat lain, juga bisa melaporkan adanya Dilan yang butuh layanan ini lewat website Dispensukcapil Sidoarjo, sampai saat ini ada sekitar 17 Dilan yang sudah mampu kita layani,” jelas Oskar.
Untuk sementara ini, para Dilan tersebut, kata Oskar, masih mendapat layanan terkait layanan perekaman e-KTP saja. Pelayanan lainnya, bisa menyusul nanti, seperti akte kelahiran dan lainnya, setelah mereka punya e-KTP.
“Kegiatan seperti ini juga akan bisa mendata penduduk Sidoarjo yang tidak terdata selama ini,” tambah Oskar. (kus)

Tags: