Naik Tapi Lebih Rendah Dari Nasional

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pertumbuhan Produksi Manufaktur Mikro Kecil di Jatim
Pemprov, Bhirawa
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa Timur pada triwulan I-2015 secara (y-on-y) mengalami kenaikan 4,33 persen dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I- 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, M Sairi Hasbullah mengatakan, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa Timur tahun ini lebih tinggi 0,59 persen poin dibanding dengan pertumbuhan pada triwulan I – 2014 yang tumbuh 3,74 persen.
“Namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil nasional yang naik 5,65 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil Jawa Timur pada triwulan I-2015 (y-on-y) lebih rendah 1,23 persen poin,” katanya.
Sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan lebih dari 5 persen pada triwulan I-2015 dibandingkan dengan triwulan I-2014 (y-on-y) antara lain, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia naik 27,53 persen.
Kemudian jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan naik 23,3 persen, industri galian bukan logam naik 16,4 persen, industri mesin dan perlengkapan YTDL naik 14,15 persen, industri kayu barang dari kayu dan gabus barang anyaman dari bambu, rotan sejenisnya naik 11,81 persen.
Sedangkan sektor industri manufaktur mikro kecil yang mengalami kontradiksi atau pertumbuhan negatif lebih dari 5 persen antara lain, Industri komputer barang elektronik dan optic turun 17,26 persen, pengolahan lainnya turun 16,17 persen, pengolahan tembakau turun 11,41 persen, farmasi produk obat kimia dan obat tradisional turun 6,08 persen dan industri minuman turun 5,62 persen.
Sektor industri pengolaahan tembakau tren pertumbuhan industri yang menurun. Gejala tersebut telah berlangsung sejak triwulan I-2014, namun penururnan paling signifikan terjadi pada triwulan IV. Ternyata fenomena ini masih berlangsung sampai dengan triwulan I-2015.
Pemerintah memastikan akan kembali menaikan tarif cukai rokok dari 8 persen menjadi 10 persen pada 2015 dan diperkirakan kenaikan tersebut mulai diberlakukan pada Juli 2015. Padahal mulai Januari 2015, tarif cukai rokok sudah naik. Adanya berbagai kebijakan yang menekan kinerja sektor industri pengolahan tembakau diduga ikut menyumbang semakin terpuruknya perusahaan pengolahan tembakau berskala industri manufaktur mikro dan kecil gulung tikar.
Sedangkan Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Jawa Timur pada triwulan I-2015 (q to q) mengalami kontraksi pertumbuhan negatif 0,59 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil pada triwulan I-2015 lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan produksi pada triwulan IV-2014 yang tumbuh 2,66 persen.
Jika dibanding dengan angka nasional yang tumbuh hanya 0,64 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Jawa Timur lebih tinggi 1,23 persen.  Hal tersebut diharapkan akan terus berlanjut sampai dengan akhir 2015.
Sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan tertinggi lebih 5 persen antara lain; industri mesin dan perlengkaapannya YTDL  naik 10,43 persen, jasa reparasi pemasangan mesin  naik 8,54 persen, tekstil naik 5,74 persen dan industri bahan kimia naik 5,59 persen. Sedangkan industri manufaktur mikro kecil yang mengalami kontraksi/turun lebih dri 5 persen antara lain industri farmasi produk obat kimia dan obat tradisional turun 7,59 persen dan industri pengolaahan turun tembakau turun 5,1 persen. [rac]

Rate this article!
Tags: