Nama Gus Ipul Diusulkan Tokoh Muda Surabaya Maju Pilkada Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Selain mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin, hingga saat ini belum ada yang mendapat rekomendasi dari partai, untuk ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020. Nama-nama selain Machfud Arifin masih berkeliaran di media massa dan belum ada yang mendapat rekom.

Lantas apa kata anak muda Surabaya terkait nama-nama yang saat ini telah muncul meramaikan bursa calon wali kota Surabaya ?. Menurut tokoh muda Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro, Surabaya tidak akan kehabisan stok calon pemimpin yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya.

Nama-nama yang saat ini sudah muncul, kata Seno, seperti Machfud Arifin, Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Reni Astuti, Gus Hans hingga Eri Cahyadi kecintaannya terhadap Surabaya tak terbantahkan. “Namun selain nama-nama tersebut, perlu kita buka nama lain yang mungkin belum muncul. Atau memang beliau tidak mau dimunculkan, padahal memiliki potensi besar,” ungkap Seno, saat dikonfirmasi, Senin (20/7/2020).

Menurut Seno, salah satu nama yang patut mendapat perhatian, baik dari masyarakat maupun dari partai politik di Kota Pahlawan adalah Gus Ipul atau Saifullah Yusuf yang sebelumnya pernah menjabat wakil gubernur Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Seno bahkan berharap Gus Ipul bisa diusung PDI Perjuangan yang hingga kini masih belum mengeluarkan rekomendasi. “Saya punya angan-angan Gus Ipul berkenan diberi kesempatan untuk diberi tempat dalam Pilkada Surabaya,” ujarnya.

Seno mengatakan, Gus Ipul sudah sangat mengenal dan dikenal warga Kota Pahlawan. Melihat di berbagai perbincangan di media sosial dan diskusi, kata dia, tidak sedikit yang rindu dengan sosok kepemimpinan Gus Ipul.

“Beliau (Gus Ipul) orangnya Suroboyo banget. Banyak yang ingin tahu sekarang Gus Ipul ada di mana, sebab sudah punya tempat di hati masyarakat Surabaya,” ucapnya.

Pemuda yang akrab disapa Seno itu berharap PDI Perjuangan yang sampai saat ini belum memberikan rekomendasi pasangan bakal calon wali kota memberikan kesempatan serta menimbang nama Gus Ipul di Pilkada Surabaya 9 Desember 2020.

Terlebih, lanjut dia, dari sisi popularitas nama Gus Ipul sudah tak diragukan sehingga waktu yang semakin mepet bukan menjadi kendala serius bagi partai.

“Gus Ipul sekarang memilih menyepi dan jadi petani di gunung, jadi tak ada salahnya untuk ‘turun gunung’ menjadi petani kebaikan di Surabaya dan menakhodai kepemimpinan Kota Surabaya,” katanya.

Sementara itu, PDI Perjuangan menjadi salah satu partai politik di Surabaya yang belum menentukan nama pasangan diusung. Sedangkan, sejumlah partai politik lain sudah terang-terangan mengusung nama mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin sebagai calon orang nomor satu di Pemkot Surabaya, meski belum ada nama pasangannya.

Beberapa nama kuat yang muncul sebagai bakal calon wali kota dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut yakni Wisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya) dan Ery Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya).

Di sisi lain, dari 19 Pilkada serentak 2020, DPP PDI Perjuangan telah memberikan rekomendasi kepada 10 pasangan calon kepala daerah di Jawa Timur. Surabaya menjadi salah satu daerah yang belum turun surat rekomendasinya dengan alasan masih perlu kajian mendalam sebagaimana disampaikan DPD PDI Perjuangan Jatim.

“Tak ada kendala apapun dalam mengusung pasangan calon di Surabaya. Semua itu membutuhkan kajian mendalam. Apalagi Surabaya merupakan daerah yang penting bagi partai,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi ditemui di sela pengumuman pasangan calon gelombang kedua, Jumat (17/7) lalu. (iib)

Tags: