Nama Jembatan Karangpilang Sidoarjo Diganti Wonocolo

Jembatan Karangpilang SidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Nama Jembatan Karangpilang akan berubah menjadi Jembatan Wonocolo, Kec Taman, setelah diresmikan pemakaiannya akhir tahun 2014. Perubahan nama jembatan yang lebarnya 60 meter diatas Sungai Brantas untuk menguatkan keberadaan jembatan erat kaitannya dengan perubahan fisik yang dilakukan Pemkab Sidoarjo.
Jembatan Wonocolo yang dibangun sejak jaman Belanda dengan konstruksi besi itu dibongkar habis karena konsruksinya sudah tak kuat, bahkan tak layak dilalui kendaraan besar. Selain lebar jembatan lama sempit hanya untuk kendaraan mobil satu arah, aspalnya juga banyak yang mengelupas.
Menurut Kadis PU Bina Marga Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan, Pemprov Jatim sebenarnya sudah membangun jembatan baru di sisi barat yang jaraknya sekitar 300 meter. Dan meminta Jembatan Wonocolo dibongkar saja karena fungsinya sudah digantikan jembatan baru. Namun Pemkab Sidoarjo berusaha jembatan lama tak dibongkar dan Pemkab bersedia merekontruksi menjadi jembatan baru dengan konstruksi beton.
Rencana ini diwujudkan tahun 2014 dengan anggaran Rp10 miliar yang dibagi dalam dua tahap pekerjaan. Tahap pertama sudah diselesaikan dengan membangun kaki penyanggah jembatan. tahap kedua adalah tahap pemasangan girder (balok bentang ) sebanyak 15 batang yang panjang 20 meter sebanyak lima girder dan yang 15 girder sebanyak 10 girder.
Dirut PT Hasta Prajatama, Imam Rahmat mengatakan, pemasangan girder dilakukan PT Wika selaku subkontraktor agar pemasangannya bisa cepat. Satu hari bisa memasang satu girder. Dalam Bulan Oktober ini girder sudah terpasang semua yang dilanjutkan dengan pengaspalan. Ia menjamin kontrak kerja sampai akhir 2015, akan bisa menuntaskan jembatan itu. jembatan baru ini bisa dilewati kendaraan dua arah, kendaraan kecil maupun besar.
Sementara itu lima pengerjaan jembatan di Sidoarjo akan dituntaskan tahun 2014. Penyelesaian jembatan yang menggunakan APBD 2014 itu akan diresmikan bertepatan dengan Hari Jadi Sidoarjo yang diperingati setiap 31 Januari nanti.
Sigit Setyawan juga menjelaskan, ada lima jembatan yang kini sedang digarap. Selain Jembatan Wonocolo Taman, ada di Gisik Cemandi Sedati, Pagerwojo Sidoarjo dan Kedungcangkring Jabon. Sedangkan jembatan di Tulangan penyelesaiannya dalam satu tahap pengerjaan. ”Pada akhir tahun ini selesai dan kini dalam pengerjaan setelah lelang selesai dilakukan,” jelasnya.
”Dari kelima jembatan memang jembatan Woncolo yang pengerjaan fisiknya besar,” kata mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini.
Jembatan itu akan digunakan untuk dua jalur. Di masing-masing sisi jembatan juga akan diberikan untuk area pejalan kaki. ”Masing-masing lebarnya satu meter bagi pejalan kaki,” jelasnya.
Sebelumnya, setelah melalui pengerjaan kontruksi bawah pada tahap awal, jembatan itu juga dipasang jembatan bailey. Jembatan yang disewa dari Batalyon Zeni Tempur 5 Kodam V Brawijaya itu difungsikan agar jembatan itu bisa digunakan saat masa pengerjaan tahap kedua belum dimulai.
Namun, jembatan bailey itu kini sudah dilepas. Sejumlah pekerja sudah mulai melakukan pengerjaan. Termasuk sejumlah girder balok yang sudah mulai berdatangan.
Sigit mengatakan, girder balok itu akan diletakkan diatas konstruksi bawah yang sudah dibangun. Girder balok itu dipesan sesuai dengan kontruksi yang diinginkan. [hds]

Tags: