Nasdem Jatim Usung Zulfikar di Pilwali Kota Probolinggo

Zulfikar (baju putih) bersama ketua DPW nasdem Jatim.

(Sahabat Roy Amran Nilai NasDem Tak Fair, Dukungan ke Zulfikar Agar Dikaji Ulang)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Ketua DPW Nasdem Jawa Timur Rendra Kresna memastikan partainya untuk mengusung Zulfikar Himawan dalam Pemilihan Walikota Probolinggo 2018. Zulfikar Himawan yang merupakan Ketua DPD Nasdem Kota Probolinggo dinilai layak memimpin kota mangga ini.
Kepastian itu dilontarkan oleh Rendra Kresna saat menghadiri acara halal bi halal yang diadakan DPD Nasdem Kota Probolinggo di Paseban Sena jalan Suroyo. “Partai Nasdem sudah mempersiapkan kadernya untuk Pilwali Kota Probolinggo, dan sudah mempersiapkan ketuanya untuk maju dalam pilwali 2018 nanti,” katanya, Rabu (5/7) malam.
Rendra menuturkan, keputusan yang diambil itu bukan keputusan tergesa-gesa. Pasalnya, dalam sejumlah survey internal nama Zulfikar Himawan unggul baik secara elektabilitas maupun popularitas. Bahkan pada rapat pleno yang dilaksanakan pada 14 Februari lalu, nama Zulfikar Himawan ditetapkan sebagai satu-satunya tokoh yang akan dicalonkan dalam kontestasi Pilwali Probolinggo 2018.
“Ya selain survey, juga ada kesepakatan-kesepakatan sesama kader yang tadi sudah dibacakan. Baik pengurus tingkat ranting hingga daerah sudah sepakat, yakni ketua DPD-nya dimajukan,” terang pria yang saat ini menjabat sebagai Bupati Malang tersebut.
Meski saat ini partai Nasdem Kota Probolinggo hanya punya 4 kursi di DPRD setempat dan butuh koalisi dengan partai lain untuk maju, Rendra sangat yakin kadernya akan maju.”Nah, itu urusan DPD-nya untuk berkoalisi,” tandasnya.
Sementara itu, Zulfikar Himawan, menyadari posisinya masih belum aman untuk melangkah dalam pilwali. Karena pihaknya masih bergantung pada partai lain untuk berkoalisi. “Ya secara politis kita masih membutuhkan koalisi. Karenanya kita melakukan komunikasi politik dengan partai-partai politik yang akan menjadi koalisi kita,” tuturnya.
Untuk memenuhi mencapai syarat 25 persen kursi DPRD (6 kursi), DPD Partai Nasdem Kota Probolinggo memerlukan koalisi. Partai ini berpeluang untuk menggandeng Partai Golkar (5 kursi), Partai Nasdem (4 kursi), PKB (4 kursi), Partai Gerindra (3 kursi), PPP (3 kursi), Demokrat (2 kursi) dan PKS (1 kursi).
Hanya PDIP sebagai partai pemenang pemilu memiliki kursi terbanyak di DPRD setempat, dengan 8 kursi dari total 30 kursi di dewan. Partai berlambang Banteng moncong putih itu, menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengurus pasangan calon tanpa harus berkoalisi.
Pernyataan ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur Rendra Kresna terkait calon Walikota Probolinggo menutup peluang Roy Amran untuk maju dalam kontestasi Pilwali Probolinggo 2018. Relawan Sahabat Roy Amran meminta DPW NasDem Jatim mengkaji ulang dukungan kepada Zulfikar Imawan alias Iwan, karena dinilai tidak fair. “Sebagai relawan, kami akan mengkaji terlebih dulu bagaimana langkah selanjutnya. Karena bagi kami, potensi Roy Amran sangat bagus ke depan,” kata Jubir Relawan Sahabat Roy Amran, Viki Hamzah.
Ia masih meyakini, NasDem masih mengedepankan objektivitas dalam menentukan calon kepala daerah. Ukurannya adalah tingkat keinginan publik yang terekam lewat survey. “Tidak fair kalau yang didukung bukan berdasarkan hasil survey,” ujar Hamzah.
Hamzah juga mempertanyakan hasil survei internal yang dilakukan oleh DPD NasDem Kota Probolinggo. Sebab sepengetahuannya, DPD NasDem sendiri, sejauh ini belum turun melakukan survei. Kalaupun saat ini sudah ada hasil survey, menurut Hamzah, lembaga surveynya harus disebut dan datanya juga mesti ditunjukkan. “Bila dalam survey Iwan yang kuat, Roy Amran harus legawa. Sebaliknya kalau Roy Amran yang kuat, Iwan juga harus legawa,” terang Hamzah.
Roy menjabat Bendahara DPD NasDem Kota Probolinggo, belakangan diketahui tengaj gencar menyosialisasikan diri sebagai calon walikota. “Langkah itu ‘menyaingi’ figur Iwan, yang juga berniat maju,” tambahnya. [wap]

Tags: