Nasdem Situbondo Bantah Alihkan Dukungan

Moshonif Fikri, Ketua DPD Nasdem Situbondo

Moshonif Fikri, Ketua DPD Nasdem Situbondo

Situbondo, Bhirawa
Gencarnya kabar perpindahan arus dukungan DPD Partai Nasdem (Nasional Demokrat) Situbondo kepada pasangan calon (paslon) nomor 2, Abdul Hamid dan Fadil Muzakki (HAFASS) mendapat tanggapan serius dari Ketua DPD Partai Demokrat Situbondo, Moshonif Fikri, kemarin. Pria asli kelahiran Situbondo itu membantah keras kabar dukungan partai yang dibidani Surya Paloh, yang semula mendukung pasangan calom nomor 3, Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi, kepada paslon Abdul Hamid-Fadil Muzakki.
Pria yang akrab dipanggil Fikri itu menjelaskan, bahwa kabar yang disampaikan oleh Hermanto, mantan Ketua DPD Situbondo tersebut tidak benar. “Saya sangat menyayangkan kabar yang beredar akhir-akhir dimana DPD Nasdem mengalihkan dukungannya ke paslon lain. Yang jelas, statement tersebut, yang disampaikan Hermanto, diluar keputusan pengurus DPD Partai Nasdem Situbondo,” kata Fikri.
Selain itu, sambung lelaki yang kini menjadi anggota Komisi IV DPRD Situbondo itu juga menandaskan, saat ini Partai Nasdem Situbondo masih solid untuk mendukung kemenangan DADI (Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi) dalam Pilkada 2015. “DPD Partai Situbondo masih solid untuk mendukung paslon DADI dalam Pilkada Situbondo pada 9 Desember 2015 ini. Ini sudah sesuai dengan surat yang telah kami kirim ke DPP Partai Nasdem,” tegas Fikri.
Masih kata Fikri, dirinya bersama seluruh jajaran pengurus DPD Nasdem Situbondo meminta agar seluruh anggota Partai Nasdem DPD Situbondo untuk tetap solid dalam mendukung pelaksanaan pilkada tahun ini. “Saya optimis DPD Partai Nasdem Situbondo sampai sekarang masih kompak dan solid. Untuk itu, saya meminta agar pengurus DPD Nasdem Situbondo tidak terpengaruh dengan kabar bohong tersebut,” pungkas Fikri.
Saksi Berlapis
Sementara itu, pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang tinggal 8 hari hari lagi di kabupaten Tuban membuat sejumlah tim sukses dari masing-masing pasangan calon (Paslon) mempersiapkan antisipasi kecurangan dengan menyiapkan saksi dan pengawas berlapis mulai dari tingkat kabupaten, Kecamatan bahkan hingga tingkat desa.
Seperti mempersiapkan saksi berlapis seperti yang dilakukan oleh tim pemenangan dari paslon Fathul Huda dan Noor Nahar Hussein (Hudanor) yang menempatkan dua orang kordinator tingkat Kabupaten, Kecamatan Dua orang kordinator, dan masing-masing desa 1 orang kordinator dan satu orang per Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kami sudah siapkan 1.863 pengawas yang akan bertugas sebagai saksi dan pengawas di tiap-tiap TPS dengan kordinator dua orang masing-masing Desa, Kecamatan dan Kabupaten,” ujar Ketua Tim Pemenangan pasangan Hudanor HM. Miyadi.
Ketua Tim Pemenangan (Hudanor) yang juga ketua DPRD Tuban ini lebih lanjut menjelaskan, untuk memaksimalkan fungsi dan tugas para pengawas dan saksi, sebelum bertugas dilapangan, mereka akan mendapatkan pembekalan untuk melatih para saksi agar memiliki pengetahuan dan kecakapan berkaitan dengan proses pemilihan umum bupati dan wakil Bupati Tuban. “Kita juga sudah mensosialisasikan dan memberikan pembekalan, pada seluruh petugas yang akan menjadi saksi untuk mengawal jalanya pemilihan,” katanya.
Selanjutnya jelas Miyadi, selain petugas formal yang dia bentuk, ada juga tim relawan yang siap mengawal jalanya pemilihan. “Ada dua tim, satu tim formal lainya adalah tim relawan, mereka ini juga berperan dalam pengawsan dan mengawal suara 75 persen perolehan pilkada esok,” terag Politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini.
Sementara di tempat terpisah, ketua Tim sukses paslon nomor urut dua dari jalur independet Zakky Mahbub – Dwi Susiatin Budiarti (Zadit) mengaku hanya mempersiapkan saksi pada tingkat TPS dan koordinator Desa, Kecamatan serta Koordinator Kabupaten. “Itu pasti, tapi sebatas kemampuan kami, kalau rakyat sudah menentukan, jika kami yang menang mau apa lagi,” kata Mustain Ketua Tim Pemenagan paslon Zadit. [awi,hud]

Tags: