Nasi Punel Khas Pasuruan Raih Rekor MURI

Nasi punel khas Pasuruan berdiameter 3,24 meter dengan 12 jenis sayur dan lauk pauk yang masuk dalam rekor MURI, Senin (8/6).

Nasi punel khas Pasuruan berdiameter 3,24 meter dengan 12 jenis sayur dan lauk pauk yang masuk dalam rekor MURI, Senin (8/6).

Pasuruan, Bhirawa
Sajian nasi punel berdiameter 3,24 meter berhasil meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).  Kuliner khas Pasuruan terbesar ini menghabiskan beras sebanyak dua kwintal dan bisa disajikan untuk 5.000 porsi, sehingga tercatat sebagai penyajian yang terbesar di Indonesia.
Manager MURI Sri Widayati mengatakan penyajian nasi punel merupakan rekor baru ke-6.980 yang masuk ke buku catatan MURI, karena belum pernah dilakukan oleh seluruh daerah di Indonesia.
“Kami menganugerahkan piagam penghargaan kepada Saygon Waterpark Purwosari Pasuruan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pasuruan dan Badan Promosi Wisata Daerah Kabupaten Pasuruan. Karena ketiganya itu sebagai penyelenggara dan pendukung penyajian nasi punel terbesar. Dan kami catat sebagai rekor baru di Museum Rekor Indonesia,” ujar Sri Widayati, saat mencatatkan rekor MURI bersamaan dengan peresmian Saygon Waterpark, Desa Pucangsari Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Senin (8/6).
Menurutnya, rekor kuliner yang berhasil diraihnya itu telah memenuhi syarat yang lengkap yakni keanekaragam lauk dan sayuran yang khas ada di nasil punel.
“Sebelum rekor ini diberikan, kami telah meneliti dulu. Dan hasilnya ada 12 jenis lauk dan sayuran, seperti ikan asin, daging, sate kerang, mendol, tahu, kacang panjang, kacang pendek, sayur bong dan lain sebagainya. Makanya kami langsung menilai bahwa sajian nasi punel khas Pasuruan ini layak masuk MURI,” papar Sri Widayati.
Menurut Sri, sudah ke empat kalinya Kabupaten Pasuruan bisa masuk dalam rekor MURI. Sebelumnya pada 7 Desember 2010, MURI mencatat peserta terbanyak membaca AlQuran sebanyak 15.139 dari para santri maupun umum, pada Agustus 201 juga mencatat peragaan busana bordir terpanjang yaitu sepanjang satu kilometer, serta pada Agustus 2013, MURI mencatat seni hadrah Rodat Ishari dengan peserta terbanyak, yakni 10.084 peserta. “Dan tahun ini salah satu kuliner khas Pasuruan nasi punel yang meraih rekor MURI,” katanya.
Penanggungjawab pembuatan sajian nasi punel, Dahlia Supardiono mengungkapkan proses pembuatan nasi punel terbesar ini dimulai sejak Minggu (7/6) malam hingga Senin (8/6) dengan melibatkan delapan orang.
“Butuh sembilan jam untuk membuat gunungan nasi punel yang melibatkan delapan orang dalam teknis pembuatannya,” kata Dahlia Supardiono.
Tentu saja rekor ini jelas Dahlia juga berkat dukungan dari Saygon Waterpark Purwosari Pasuruan, Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia dan Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Pasuruan. Sehingga nasi punel yang sudah dikenal di Pasuruan sejak 1940 ini bisa mencatat rekor.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengaku bangga atas rekor MURI pada sajian nasi punel khas Pasuruan ini. “Atas nama Pekab Pasuruan dan pribadi saya bangga. Sebab nasi punel khas Pasuruan ini bisa masuk rekor terbaik yakni MURI,” jelas Irsyad Yusuf.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Dr H Saifullah Yusuf yang turut hadir juga merasa bangga. Menurutnya, nasi punel milik Dahlia Supardiono yang memiliki warung di wilayah Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan dan masuk rekor MURI tersebut nantinya bisa menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Pasuruan.
“Nasi punel khas Pasuruan ini  bisa menjadi ikon  kuliner dan salah satu upaya melestarikan makanan khas daerah. Selain enak dimakan, sajiannyapun bisa mendongkrak minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Pasuruan. Makanya saya bangga sekali dengan Pasuruan ini,” jelas H Saifullah Yusuf. [hil]

Tags: