Nasib 1.800 Honorer K2 Malang Tak Jelas

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Malang, Bhirawa
Nasib 1.800 tenaga honorer kategori 2 (K2) di lingkungan Pemkab Malang, Jatim, masih belum jelas karena sampai saat ini kepastian pengangkatan mereka menjadi pegawai negeri sipil juga belum diterima pemkab setempat.
Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Minggu mengatakan seluruh honorer K2 tersebut diminta untuk melakukan pemberkasan lagi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemen-PAN), namun pemberkasan itu apakah untuk tes lagi atau untuk data yang lain, masih belum ada kepastian.
“Kami berharap tenaga honorer K2 yang masih belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) segera diangkat karena rata-rata mereka sudah mengabdi selama belasan tahun, bahkan ada yang lebih dari 20 tahun,” katanya, Minggu (10/8).
Menurut politisi Partai Golkar itu, tenaga honorer K2 tersebut layak mendapatkan penghargaan atas pengabdian mereka berupa pengangkatan sebagai PNS. Apalagi, Pemkab Malang juga kekurangan sekitar 4.500 PNS di seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), terutama tenaga pendidik (guru).
Ia mengaku sebenarnya Pemkab Malang sudah mengajukan kuota penerimaan CPNS ke Kemen-PAN tahun ini sebanyak 4.500 orang (sesuai jumlah kekurangan), namun formasi yang diberikan jauh dari harapan, yakni hanya 45 orang CPNS untuk beberapa bidang, seperti pendidikan, kesehatan dan teknis.
Rendra mencontohkan kekurangan PNS di daerah itu paling banyak untuk bidang pendidikan, khususnya guru SD. Guru SD di Kabupaten Malang, terutama di wilayah pinggiran rata-rata hanya diisi dua orang guru yang berstatus PNS, sedangkan kekurangannya diisi oleh guru tidak tetap (GTT).
“Mau tidak mau kita juga mengandalkan tenaga GTT ini, sebab kalau tidak proses belajar mengajar pasti akan terganggu. Memang, sampai sejauh itu tidak ada hambatan, tapi kalau GTT ini diangkat menjadi PNS kan akan lebih baik lagi, terutama dari segi penggajian,” ujarnya.
Sebelumnya jumlah tenaga honorer K2 di Kabupaten Malang sebanyak 2.400 orang, namun beberapa tahun lalu sudah diangkat menjadi PNS sebanyak 900, sehingga tinggal 1.800 orang dan diharapkan segera bisa diangkat seluruhnya.
Sementara itu pendaftaran dan tes CPNS 2014 bakal dilakukan secara “online” atau dalam jaringan. “Kami masih belum tahu secara jelas dan detail terkait teknik tes CPNS dalam jaringan nanti,” kata Rendra. [mut,ant]

Tags: