Nasiyatul Aisyiyah Diminta Tanggulangi Kekerasan Perempuan-Anak

Tokoh perempuan Jatim Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf foto bersama dengan peserta Pelatihan Paralegal Dasar Regional dan Dasar Regional Pelatihan Manajemen Organisasi PW Nasiyatul Aisyiyah Jatim, Jumat (16/2).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Sebab dari tahun ke tahun jumlahnya terus naik. Bisa jadi, masalah ini seperti fenomena gunung es.
Menurut tokoh perempuan Jatim, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf, data tahunan yang dikeluarkan resmi Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, jumlah kekerasan terhadap perempuan mencapai 259.150 kasus pada 2016. Jumlah ini menurun banyak dibanding 2015 yang jumlahnya mencapai 321.752 kasus. Sementara pada 2014 terdata ada 293.220 kasus, pada 2013 sebanyak 279.688 kasus dan pada 2012 sebanyak 216.156 kasus.
“Kekerasan terhadap perempuan merupakan fenomena gunung es. Masih ada perempuan korban tidak mampu dan tidak berani menceritakan pengalamannya atau mengunjungi lembaga penyedia layanan meminta pertolongan,” kata istri Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini, saat menjadi Keynote Speaker Pelatihan Paralegal Dasar Regional dan Dasar Regional Pelatihan Manajemen Organisasi PW Nasiyatul Aisyiyah Jawa Timur, Jumat (16/2).
Dalam acara yang dihadiri diantaranya Ketua PW Muhammadiyah Jatim Dr Saad Ibrahim MA, Ketua PW Aisyiah, Ketua Nasyiatul Aisyiah, Walikota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko, Ketua TP PKK Kota Batu, Perwakilan dari BKOW Provinsi Jawa Timur dan perwakilan dari GOW Kota Batu ini, Fatma mengatakan menurut data Komisi Perlindungan Anak, ada 7.967 kasus kekerasan terhadap anak dalam rentang waktu 2011-2016.
Jumlah ini meningkat 3.257 kasus selama dua tahun dari total 4.710 kasus pada 2011-2014. Jika dilihat data lengkapnya, pada 2011 ada sebanyak 633 kasus, pada 2012 melonjak tajam menjadi 1.413 kasus, 2013 1.428 kasus dan pada 2014 1.236 kasus.
“Masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, memberikan konsekuensi untuk memberikan perhatian terhadap masalah tersebut. Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat harus terlibat, sala satunya adalah dengan mengoptimalkan peran organisasi perempuan, seperti Nasyiatul Aisyiyah,” ungkap Fatma.
Dalam kesempatan itu, Fatma sangat mengapresiasi Nasyiatul Aisyiyah karena telah ikut membantu pemerintah dalam menanggulangi kekerasan perempuan dan anak. “Nasyiatul Aisyiyah sebagai salah satu organisasi perempuan muda telah melakukan berbagai upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Saya mendorong agar Nasyiatul Aisyiah terus menggalakkan upaya menanggulangi masalah ini,” pungkasnya. [iib]

Tags: