Natal dan Tahun Baru, Stok Sapi Aman

daging sapiPemprov Jatim, Bhirawa
Selama natal dan tahun baru, Dinas Peternakan Jatim menjamin ketersediaan sapi di Jatim masih tergolong aman. Kendati kenyataannya masih banyak sapi yang dijual ke daerah di luar provinsi Jatim.
Sekretaris Dinas Peternakan Jatim, drh Irawan Subiyanto mengatakan, banyak sapi asal Jatim yang keluar dikarenakan peternak lebih memilih untuk bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi.
Irawan mencontohkan sapi yang banyak dijual keluar Jatim diantaranya dari daerah pasuruan, dan sekitarnya. Padahal di tempat itu menjadi pemasok untuk RPH (Rumah Potong Hewan) di Kedurus dan Pegirian. Sepinya pasokan itu, maka otomatis ketersediaan sapi menjadi sedikit.
Sapi-sapi itu banyak di jual di antaranya di Jabar – Lampung, lanjutnya, ada warga Jatim yang menjual sapi khusus dari Pasuruan dan sekitarnya di Pasar Bubulak Bogor. Sapi itu didapat dengan harga lebih tinggi antara Rp.250 ribu – Rp.500 ribu.
Dengan harga yang lebih tinggi itu, lanjut Irawan para peternak sapi lebih memilih menjualnya keluar, dibanding ke pasar sendiri. “Seharusnya hal ini bukan menjadi kendala, melainkan menjadi tantangan agar RPH mereka juga bisa memasok sapi di pasar Bubulak,” ujarnya.
Kembali, Irawan menjelaskan, populasi sapi di Jawa Timur mencatatkan angka yang cukup bagus. Pada akhir tahun lalu, Disnak Jawa Timur mencatat terjadi kenaikan populasi sapi sekitar 450 ribu ekor.
“Sekarang mulai naik lagi. Per Desember 2014, jumlah populasi sapi pada posisi 4.125.333 dari sebelumnya sensus BPS 3.586.709 ekor. Naiknya hampir 450 ribu ekor,” katanya.
Diakui Irawan, memang sempat terjadi perbedaan antara data populasi sapi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data di lapangan. Karena sensus sapi yang berhak mengeluarkan secara resmi adalah BPS.
Dari data BPS disebutkan bahwa populasi sapi dan kerbau di Jawa Timur sempat mengalami penurunan. Sebelumnya pada 11 Juni 2011, populasi di Jawa Timur sekitar 4,8 juta ekor.
“Lalu dua tahun kemudian pada bulan Mei 2013 sensus pertanian yang diselenggarakan tiap 10 tahun sekali menyatakan populasi sapi Jatim turun sampai1,2 juta ekor. Dari 4,8 juta ekor jadi 3,6 juta ekor”” jelasnya.  [rac]

Rate this article!
Tags: