Negara Wajib Biayai NU sebagai Penjaga NKRI

Bondowoso, Bhirawa
Pengajian umum dan istigasah dalam rangka isra mi’raj Nabi Muhammad Saw dan harlah NU ke 94 dilaksanakan di alun-alun Bagus Asra Bondowoso Rabu (26/04/) sore kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut, Dr Fathorrozy dari PWNU Jatim, Dr KH Abdullah Syamsul Arifin PCNU Jember, Bupati, wakil Bupati, ketua DPRD Kapolres, Kajari, Dandim 0822 kepala OPD, Camat dan ribuan warga NU.
Dimulai dengan pembacaan istigasah, menyanyikan lagu Indonesia raya dan syubbanul waton. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan maklumat PWNU oleh Rois Syuriah KH Asy’ari Fasya, sambutan Ketua PCNU KH Abdul Qodir Syam yang menegaskan posisi NU dalam menjaga NKRI. “Kalau dulu para pejuang yang didalamnya para ulama berhadapan dengan meriam dalam kemerdekaan, saat ini seharusnya kita lebih semangat dalam menjaga hasil perjuangan beliau,” katanya.
KH Qodir juga mengungkapkan alasan NU menjaga NKRI dari gangguan berbagai pihak Karena saat ini, umat Islam sudah bebas mendapat hak pendidikan, menjalankan ibadah baik salat, haji maupun lainnya. “Tidak ada alasan untuk merubah dasar apalagi bentuk negara, karena NKRI sudah final dan ini adalah produk para ulama,” ungkapnya.
Sambutan PWNU dilakukan oleh Dr KH Fathorrozy Mengajak kepada warga NU untuk menjaga tradisi yang ada di NU, karena saat ini NU sudah menjadi contoh model dalam berislam bahkan model pendidikan juga diadobsi dengan nama baru. “Fullday school itu mencontoh NU, yaitu pagi sekolah, siang Diniyah dan malam mengaji,” ungkapnya.
Sambutan Bupati Drs H Amin Said Husni Bupati mengibaratkan NU sebagai pohon besar yang akarnya menancap hingga perut bumi, dan dahan hingga ranting menjulang ke langit. “NU bagi Indonesia, adalah penahan agar tidak terjadi longsor, berupa degradasi dan menjaga negara,” katanya.
Maka sebaliknya, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjaga NU dan membiayai kegiatan NU karena telah membantu negara menjaga bangsa dari para penebang liar yang akan merusak negara. “Negara harus berterima kasih pada NU yang telah menjadi dari para perusak yang kalau diibaratkan sebagai penebang liar atau ilegal logging,” ungkapnya. [har]

Tags: