Negosiasi PEP-Warga Tuban Alami Jalan Buntu

Para pemilik lahan saat melakukan mediasi bersama perwakiolan pertamina pada minggu lalu dan hingga saat ini belum ada kata sepakat antara warga dengan pihak Pertamina EP. (Khoirul Huda/bhirawa)

Para pemilik lahan saat melakukan mediasi bersama perwakiolan pertamina pada minggu lalu dan hingga saat ini belum ada kata sepakat antara warga dengan pihak Pertamina EP. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa.
Sudah delapan (8) kali dilakukan pertemuan anatara warga pemilik lahan yang akan digunakan jalan masuk ke lokasi sumur Tapen (TPN) 2 tepatnya di Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Tuban dengan Pertamina EP (PEP) juga tak kunjung ada kata sepakat, bahkan warga merasa dipermainkan oleh Pertamina EP.
“Kami ini seolah-olah dipermainkan oleh Pertamina, sudah 8 kali pertemuan tapi belum saja ada kesepakatan,” Kata Taspen (65) warga setempat saat dikonfirmasi Bhirawa (22/10)
Warga mengaku semakin capek disuruh kumpul terus menerus, apalagi tempatnya selalu berbeda. Selain menguras waktu juga membuat pekerjaan para warga menjadi terhambat.
Tidak hanya itu, soal penawaran harga, warga juga dibuat kebingungan. Pasalnya, sebelum diajak kumpulan yang terakhir ini pada minggu lalu, warga dapat kabar harga tanah RP 200/meter. Akan tetepi pada saat kumpul ternyata harga tanah hanya ditawar sekitar Rp 130 ribu.
“Inilah yang membuat kami kecewa, warga dibuat kebingungan, katanya mau ditawar Rp 200 ribu, tapi kenyataannya cuman Rp 130 ribu,”keluhnya.
Sementara itu, Manager Legal anda Relations Asset 4 Pertamina EP Field Cepu, Sigit Dwi Aryono mengatakan, penawaran harga dasar tanah yang diajukan pada warga sudah sesuai NJOP daerah sekitar.
Mengenai permintaan warga, pertamina EP akan melakukan evaluasi. Sedangkan, desas-desus harga yang selalu berubah, warga diminta mengecek secara langsung kebenarannya ke pihak Pertamina EP.
“Sampai saat ini kami terus melakukan proses negoisasi untuk mencapai kesepakatan yang terbaik,” kata Sigit.
Untuk diketahui, Pertamina EP akan melakukan pembebasan lahan sekitar 4,7 hektar guna akses dan jalan masuk ke sumur Tapen 2.  Namun, sudah 8 kali melakukan negoisasi, belum juga membuahkan kesepakatan antara Pertamina EP dan warga atau pemilik lahan. (hud)

Tags: