Nekad Daftar Cawabup di PKB, PAN Warning Khulaim

Khulaim Junaedi

Khulaim Junaedi

Sidoarjo-Bhirawa.
DPD PAN Sidoarjo memberi teguran keras kepada kadernya, Khulaim Junaedi, yang mendaftar Cawabup di PKB Sidoarjo. Wakil Ketua DPD PAN ini diminta untuk mencabut pendaftarannya di PKB atau akan mendapat sanksi partai.
Ketua DPD PAN Sidoarjo, Imam Sugiri, Minggu (31/5) sore, menyebut langkah Khulaim itu seperti menyalip di tikungan partainya sendiri. ketika PAN sedang membentuk Tim pemenangan Pilkada untuk menjaring dan menyaring Cabup/Cawabup yang akan diusung PAN, tiba-tiba Khulaim nyelonong sendiri mendaftarkan diri ke partai lain. “Saya belum bisa menyebut bobot sanksinya atas pelanggaran, nanti saja kalau dia nekat maju terus maka partai akan bertindak sesuai AD/ART partai,”  ucapnya.
Langkah Khulaim ini, menurut ia, mengulang kejadian 5 tahun lalu di Pilkada 2010. Khulaim sebagai ketua DPD PAN Sidoarjo, kala itu mengabaikan surat DPW PAN Jatim yang telah mengusung nama lain sebagai Cabup. “Ya, ini Khulaim mengulang kesalahan 5 tahun lalu,” lanjutnya.
Ia menjamin, pendaftaran Khulaim tidak mengganggu strategi PAN di Pilkada. Tim pemenangan Pilkada PAN sudah bergerak untuk mencari calon yang dianggap layak dicalonkan.
Khulaim sendiri resmi mendaftar pencalonan di PKB, Jumat lalu. Usai magrib atau satu jam sebelum pendaftaran ditutup, anggota DPRD Sidoarjo ini mendatangi kantor desk Pilkada PKB. “Saya diminta kiai untuk daftar pada sore hari sebagai Cawabup untuk mendampingi Cabup terpilih PKB, Saiful Ilah,” terangnya. sebagai pendaftar terakhir dari 9 Cawabup pelamar PKB, Khulaim menyatakan sudah bulat untuk maju di Pilkada.
Sembilan pelamar Cawabup PKB itu adalah Wabup Sidoarjo, Hadi Sutjipto, ketua Komisi C DPRD dari FKB, Nur Achmad Syaifudin, anggota DPRD Jatim, Kabil Mubarok, kontraktor muda, Iwan Setyawan, mantan anggota DPRD PKB, Khalim, direktur rumah sakit Anwar Medika, drs Farida,  Khulaim Junaedi, Hydar (kader Gerindra).
PKB memang laris manis, meskipun posisi yang ditawarkan hanya Cawabup tetapi peminatnya membludak. Ini disebabkan, satu-satunya fraksi yang bisa mengusung Cabup/Cawabup hanya PKB. Sedangkan jumlah kursi fraksi lain tidak memenuhi syarat untuk mengusung sendir. Jadi harus berkoalisi. Partai Demokrat yang memiliki 4 kursi paling merana, sejak dibuka 4 hari lalu, ternyata tidak satupun calon yang melamar.
Ketua PD Sidoarjo, H Sarto,mengakui bahwa partainya tidak memiliki magnit kuat untuk menarik calon lantaran kursinya hanya 4. Ia memperhitungkan untuk berkoalisi dengan partai lain. hanya hingga kini Sarto belum tahu harus berkoalisi dengan partai mana. Santer beredar akan muncul koalisi kuat yakni PAN/PDIP/Golkar : 18 kursi untuk mengusung satu pasangan yang diharapkan mampu head to head menantang incumbent Sidoarjo, Saiful Ilah. “Harapan kita nanti hanya ada 2 pasangan saja di Pilkada Sidoarjo,” kata ketua tim pemenangan PAN, H Sungkono.(hds)

Tags: