Nelayan Jatim Nikmati Kesejahteraan NTN

9-nelayanPemprov Jatim, Bhirawa
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim bulan April 2014 naik sebesar 0,67 persen dari 104,99 pada bulan Maret 2014 menjadi 105,69 pada bulan April 2014. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima nelayan mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan meningkat sebesar 0,09 persen.
“Hal ini berarti nelayan masih bisa menikmati kesejahteraan, walaupun tidak banyak. Nelayan Jatim bisa dikatakan kurang baik, jika dalam pendataannya nilainya kurang dari 100. Padahal saat ini nilai ukuran BPS rata-rata masih berada di poin 105,” kata Kepala BPS Jatim, Sairi Hasbullah melalui Kabid Statistik Distribusi, Sapuan, Kamis (8/5).
Ia menjelaskan, sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan kakap, ikan tongkol, rajungan, udang, ikan gulamah, ikan kuniran, ikan cakalang, ikan belanak, dan ikan kembung.
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan swanggi, ikan lemuru, ikan bawal, ikan kerapu, ikan layur, ikan kuwe, ikan beloso, ikan pari, ikan cucut, dan kepiting laut.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan adalah tomat sayur, solar, es batu, ikan pindang tongkol, upah membersihkan kapal, rokok kretek, ikan cakalang, jaring angkat, minyak tanah, dan sawi.
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, cabai rawit, umpan, bawang putih, bawang merah, cabai merah, gula pasir, ikan mujair, kentang, dan cabai hijau.
Perkembangan NTN bulan April 2014 terhadap bulan Desember 2013 (Kumulatif April 2014) mengalami peningkatan sebesar 3,11 persen. Sementara perkembangan NTN bulan April 2014 terhadap bulan April 2013 (year-on-year) mengalami peningkatan sebesar 2,89 persen.
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan April 2014, tiga provinsi mengalami peningkatan  NTN dan tiga provinsi lainnya mengalami penurunan NTN.
Peningkatan terbesar terjadi di Provinsi D.K.I Jakarta sebesar 1,99 persen diikuti Provinsi Jatim 0,67 persen dan Provinsi Banten 0,60 persen. Adapun penurunan NTN terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,79 persen diikuti Provinsi D.I. Yogyakarta 0,67 persen dan Provinsi Jawa Barat 0,65 persen.  [rac]

Tags: