Nelayan Mengeluh Tak Pernah Terima Bantuan Jaring

Para nelayan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan usai menangkap ikan hingga sampai ke perairan Madura, Rabu (14/1).

Para nelayan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan usai menangkap ikan hingga sampai ke perairan Madura, Rabu (14/1).

Pasuruan, Bhirawa
Sejumlah nelayan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan berharap mendapatkan bantuan jaring untuk sarana mencari ikan di laut. Pasalnya, selama ini bantuan dari pemerintah daerah tidak pernah sampai ke tangan mereka.
Mashudi, (37) seorang nelayan warga Dusun Ujung Gunung, Desa Jatirejo mengaku bantuan jaring atau alat tangkap ikan tidak pernah diterima dirinya. Padahal, nelayan lainnya di Kecamatan Lekok menerima bantuan tersebut.
“Saya menjadi nelayan sudah puluhan tahun, tapi tidak pernah mendapatkan perhatian ataupun bantuan pemerintah daerah. Saya juga sering mendengar bahwa nelayan di daerah sini mendapatkan bantuan berupa jaring. Bantuan ini sangatlah aneh dan terkesan pilih-pilih,” keluh Mashudi di temui Bhirawa di pantai Lekok, Desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (14/1).
Hal sama diungkapkan oleh M Nasrul (41), nelayan Lekok lainnya. Bantuan dari pemerintah daerah hanya didapatkan pada orang-orang tertentu saja.  “Yang mendapatkan bantuan hanya orang-orang penting saja. Disini juga ada kelompok nelayan per/dusunnya. Tapi tidak pernah mendapatkan bantuan itu,” kata Nasrul.
Alat tangkap ikan sangat membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan ikan. Namun jika sudah rusak terpaksa harus menggunakan alat seadanya agar tangkapan ikan tidak menurun. Untuk memperbaiki alat tangkap ikan dinilai membutuhkan waktu yang lama.   “Biasanya jika dibantu dengan jaring bisa sekitar 800 kg sampai 1 ton tangkapan kami. Jika jaring rusak bisa 100-200 kg, itupun juga sudah dibantu dengan memancing ikan,” kata Nasrul.
Nasrul bersama nelayan lainnya hanya mengharapkan agar bantuan dari pemerintah bisa diberikan secara merata kepada nelayan. Bantuan itu tentu dapat mengurangi beban ekonomi dan sosial nelayan.
“Kami hanya berharap agar pemerintah memperhatikan nasib kami sebagai nelayan disini. Utamanya bantuan harus diberikan secara merata kepada nelayan. Bantuan ini akan mengurangi beban nelayan para nelayan,” jelas Nasrul.
Disisi lainnya, dalam sekapan terakhir ini hasil tangkapan ikan nelayan di Kecamatan Lekok relatif menurun. Ini dikarenakan kondisi cuaca dan perubahan arah mata angin relatif besar di perairan Pasuruan raya hingga perairan Madura berpengaruh terhadap keberadaan ikan. Meski demikian, namun nelayan masih tetap saja melaut.
“Dalam sepekan ini cuacanya sangat buruk. Ombak ditengah laut sekitar 2-3 meter. Tapi saya tetap saja melaut karena demi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. Hasil tangkapan ikanpun menurun,” kata Maksum Latif, nelayan setempat.
Akibatnya, harga ikan menjadi naik lantaran nelayan sulit meningkatkan hasil tangkapan ikannya. Sementara itu, Kabid Usaha Perikanan dan Pengembangan Kawasan Pesisir di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan Soegeng Soebijanto saat dikonfirmasi melalui handphonenya tidak aktif. [hil]

Tags: