Nelayan Pantai Popoh Tulungagung Butuh Cold Storage

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah nelayan di Pantai Popoh dan Sidem, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengaku sangat membutuhkan peralatan pendingin ikan berkapasitas besar atau cold storage, untuk mengawetkan hasil tangkapan mereka yang berlimpah selama beberapa pekan terakhir.
“Kami pemerintah memperhatikan aspirasi ini untuk mengangkat nilai ekonomi produk ikan dari pesisir selatan Tulungagung,” cetus Subandi, salah seorang nelayan di Pantai Popoh, Kamis (1/1).
Ia mengungkapkan permintaan pengadaan sarana pendingin ikan berkapasitas besar itu sebenarnya telah mereka ajukan sejak setahunan lalu.  Namun barang yang diinginkan para nelayan itu sampai saat ini belum dipenuhi pemerintah daerah karena berbagai alasan prioritas anggaran.
Penyediaan cold storage sebenarnya bisa dilakukan pihak swasta, namun produksi ikan di Pantai Popoh dan Sidem sejauh ini masih kalah dibanding di Pantai Prigi yang memiliki pelabuhan besar yang telah dilengkapi sarana tempat pelelangan ikan berskala nasional.
“Karena itu pula kami butuh ruang pendingin khusus untuk menjaga kesegaran dan lualitas ikan hasil tangkapan di laut, supaya bisa bersaing dengan produk ikan di daerah lain termasuk Prigi,” imbuhnya.
Jaiman, nelayan lain di Pantai Sidem mengatakan, ruang pendingin khusus akan banyak membantu nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan mereka, karena hasil tangkapan bisa terjaga dalam tempo/waktu lama.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tulungagung Suprapto mengaku masih mengusahakan pengadaan cold storage pada tahun anggaran 2015.
Rencananya, perlengkapan itu akan ada di setiap sentral ikan di Tulungagung, seperti Pantai Popoh da Sidem. “Semua sentra ikan diupayakan ada cold storage. Namun pengadaannya apabila sudah ada anggaran,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler. [wed,ant]

Tags: