Nelayan Pantai Tamban Pilih Berhenti Melaut

Ikan laut yang dijual pedagang di area TPI Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, stok ikan yang disimpan di cool storage. [cahyono]

Musim Baratan, Ombak Capai 6 Meter
Kabupaten Malang, Bhirawa
Tingginya obak di musim baratan atau musim angin yang bertiup kencang dari sisi barat membuat nelayan di desa Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang memilih tidak melaut. Mereka takut ombak pantai selatan dengan tinggi 5-6 meter bisa mencelakakan kapal mereka.
Para nelayang di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang terlihat berada di bibir pantai. Mereka memperbaiki beberapa peralatan untuk menangkap ikan dan kapal. Namun kapal dan peralatan itu untuk sementara tidak mereka gunakan karena tingginya ombak pantai selatan.
Para nelayan memilijh sementara menghentikan aktivitasnya mencari ikan di laut. Hal ini disebabkan cuaca ditengah laut kini sangat ekstrim atau terjadi anghin kencang dan gelombang laut tinggi.
Koordinator Nelayan Pantai Tamban Budi Hari, Rabu (6/1), kepada wartawan mengatakan, di Pantai Tamban kini terdapat 200 orang, dari ratusan nelayan ini kini telah menghentikan aktivitasnya mencari ikan di laut. Karena pada saat ini merupakan musim baratan atau musim angin yang bertiup kencang dari sisi barat. Dan di musim baratan ini, ada nelayan yang nekat ,mencari ikan di laut, dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan (laka) laut.
“Ratusan nelayan tidak bisa menjalankan aktifitasnya dalam mencari ikan, karena musim baratan yang berdampak tingginya gelombang laut. Apalagi, Pantai Selatan ini memiliki karakter gelombang lautnya tinggi. Sehingga daripada akan terjadi laka laut, maka mereka menghentikan aktivitasnya di laut,” ujarnya.
Budi mengungkapkan, nelayan Pantai Tamban berhenti melaut sejak 10 hari terakhir ini. Karena saat ini ketinggian gelombang laut di wilayah Pantai Malang Selatan pada radius 6 mil dari bibir pantai mencapai 5-6 meter. Namun, jika di teluk dan bibir Pantai Tamban ketinggian ombak landai, tapi jika sudah mencapai radius tersebut gelombang laut tinggi Sehingga dengan tingginya gelombang laut, maka para nelayan takut untuk melakukan aktifitasnya di laut.
“Sebab jika para nelayan nekat mencari ikan di laut akan membahayakan jiwa mereka. Sehingga ratusan nelayan Pantai Tamban lebih memilih melakukan perbaikan alat tangkap, dan kapal mereka disandarkan dibibir Pantai Tamban,” terang dia.
Ditegaskan, dengan berhentinya nelayan Pantai Tambang melaut mencari ikan, maka tidak ada hasil tangkapan ikan di pantai ini. Sedangkan jika ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, ada yang jual ikan laut. Tentunya itu, stok ikan yang ada di Cool Storage atau gudang es penyimpan ikan, yang bukan ikan hasil tangkapan nelayan pada musim baratan sekarang ini.
“Dan kapan berakhirnya kondisi musim baratan ini berakhir, karena kondisi angin masih kencang dan gelombang air laut tinggi di wilayah pesisir laut Pantai Malang Selatan. Sehingga nelayan menhentikan aktivitasnya mencari ikan di laut,” papar Budi.
Sementara itu, kata salah satu nelayan Pantai Tamban Mujiar, jika dirinya memilih tidak melaut untuk mencari ikan, karena kondisi cuaca ditengah laut masih ekstrem. Sehingga dirinya dan teman nelayan lainnya tidak berani menantang tingginya ombak Pantai Selatan, karena jika nekat melaut akan membahayakan jiwa kami dan para nelayan lainnya. Dan ikan laut sudah hampir dua Minggu terakhir ini sangat menipis, sehingga jika di TPI Pantai Sendangbiru ada yang menjual ikan laut, pasti harganya naik.
“Jika ada nelayan yang berani melaut, itu hanya dipinggir pantai, namun perolehan ikan hanya sedikit, tidak seperti mencari ikan ditengah laut. Sehingga sambil menunggu meredanya angin kencang ditengah laut, dirinya memperbaiki jaring ikan dibibir Pantai Tamban,” jelasnya. [cahyono]

Tags: