Nelayan Sidoarjo Jangan Jadi Penonton

22-Nelayan jangan jadi penonton-ALi-1Sidoarjo, Bhirawa
Pasar bebas yang akan berlangsung seiring dengan dimulainya konsep Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 nanti, nelayan yang ada di wilayah Kab Sidoarjo diharapkan tak hanya sekedar menjadi penonton saja. Tapi harus bisa jadi pelaku.
Hal ini disampaikan Kasi Ekploitasi dan Teknologi Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Jatim, Slamet Budiono, karena dalam MEA 2015, persaingan di semua bidang akan ketat. Bagi nelayan, akan bersaing soal produk ikan. Misalnya, produk  dari negara Cina itu, menurut Slamet,  mungkin bisa saja harganya lebi murah. Sebab Cina terkenal dengan harga-harga produknya yang murah.
”Tapi tak tahu dengan kualitasnya dan mungkin masih diragukan, juga keberlangsungan persediannya,” ujar Slamet, saat memberikan pengarahan pada sejumlah masyarakat pesisir di wilayah Kab Sidoarjo, kemarin, di Ruang Rapat Delta Graha Setda Sidoarjo.
Menghadapi persaingan dalam produk ikan itu, maka para masyarakat pesisir yang mata pencahariannya banyak yang sebagai nelayan itu, diingatkan agar jangan hanya menjadi penonton saja. ”Mereka kita bangkitkan sebelum menghadapi pasar bebas sebentar lagi, point-pointnya seperti itu diantaranya,” ujar Slamet.
Dalam forum ini, mereka dapat informasi bagaimana cara menangkap ikan yang tidak lagi dengan cara berkeliling laut,  mencoba-coba ke utara atau ke selatan. Menurut Slamet, dipastikan semakin lama, potensi ikan di laut akan semakin menurun. Kalau mereka berkeliling, maka bahan bakar perahu mereka juga akan banyak terbuang sehingga terjadi pemborosan.
Menurut Slamet, para nelayan mungkin bisa memanfaatkan keberadaan hutan bakau yang ada. Keberadaan hutan bakau, harus dirawat dan dipelihara, karena disitulah tempat ikan beranak pinak. Bila sampai rusak, maka tak akan ada ikan, kepiting atau hewan laut lainnya.
Diakui Slamet, baik di Jatim maupun di Sidoarjo sendiri, kini banyak keberadaan hutan bakau yang kondisinya terbilang rusak. Ini bisa mengganggu hewan laut dalam berkembang biak. Maka perlu percepatan rehabilitasinya. ”Ini harus dipikirkan sejak dulu,” kata Slamet.
Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Ir Tarina Handaningrum MM, mengatakan daya saing para nelayan di Sidoarjo memang harus ditingkatkan dalam menghadapi MEA  2015. Karena itu pembinaan pada nelayan harus terus dilakukan.
Misal dengan membentuk  kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap. Dengan adanya forum, maka akan memudahkan dalam memberikan pembinaan dan fasilitasi penyelesian permasalahan di lapangan. Di Sidoarjo masyarakat pesisir itu diantaranya berasal dari sejumlah wilayah kecamatan, diantaranya Waru, Sedati, Buduran, Sidoarjo, Candi, Tanggulangin dan Jabon. [ali]

Keterangan Foto : Masyarakat pesisir di wilayah Sidoarjo mendapat pembinaan untuk persiapan menghadapi pasar bebas di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015. [alikusyanto/bhirawa]

Rate this article!
Tags: