Nelayan Sidoarjo Mengeluh Terganggu Sampah Saluran

Petugas Dinas PU Pengairan saat mengangkat sampah di saluran Mangetan Kanal. [achmad suprayogi/bhirawa]

Petugas Dinas PU Pengairan saat mengangkat sampah di saluran Mangetan Kanal. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Saat memantau kegiatan pengangkatan sampah dari saluran di Mangetan Kanal Desa Tambak Cemandi, Kec Sedati, Senin (22/8) pagi. Ketua Dewan Pimpinan Cabang HNSI  (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Sidoarjo, M Alimin Tauba angkat bicara terkait persoalan yang hingga tidak ada habis-habisnya.
Alimin mengatakan, kalau aktivitas nelayan sangat terganggu adanya sampah-sampah yang menggunung, menutupi beberapa saluran yang ada di wilayah Sidoarjo. Misalnya, saluran Mangetan Kanal ini, sampahnya mulai dari sungai sampai muara. ”Seringkali sampah itu tersangkut jaring nelayan. Sehingga akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan para nelayan,” katanya.
Menurutnya, sampah yang ada di saluran merupakan sampah jenis plastik, popok bayi, hampir semua sampah rumah tangga ada di saluran itu. Sampah itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ikan milik petani tambak.
Ditemui di lokasi pengangkatan sampah sungai, Kasie Peralatan Dinas PU Pengairan, Drs S Nainggolan mengatakan, perlu solusi jangka pendek untuk mengatasi sampah yang datang dari wilayah barat. ”Sehingga sampah-sampahnya berhenti di jaring  yang dipasang para nelayan di Desa Tambak Cemandi,” katanya.
Salah satu warga yang terkena imbas dari keberadaan sampah ini adalah Arifin, yang didampingi istrinya Nasuka, merasa keberadaan sampah ini dapat mengganggu kesehatan keluarganya. Dirinya merasakan kondisi saluran jaman sekarang sudah jauh beda sekali dengan jaman dahulu. ”Dahulu saluran berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak dipenuhi sampah seperti saat ini. Sekarang air yang ada di sungai hingga tidak terlihat,” katanya. [ach]

Tags: