Nelayan Socorejo Ikuti Festival Perahu Hias di Kab.Tuban

Salah satu nelayan yang mengikuti Festival Perahu Hias Semen Gresik saat akan berangkat.

Tuban, Bhirawa
Dengan modal garis pantai pantai sekitar dua Kilometer (Km), Desa Socorejo Kecamatan Jenu, berkomitmen menjadi desa wisata bahari. Desa SWocorejo mempunyai satu Ikon yang diunggulkan, yakni festival perahu hias yang sudah berlangsung lima tahun terakhir.
“Perahu hias Socorejo satu-satunya even di pesisir Kabupaten Tuban,” kata Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Arif Rahman Hakim di sela acara Festifal Prahu Hias (17/9).
Melalui dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dan PT Semen Gresik (SG), planning (rencana) ini pasti terwujud. Apalagi di sekitar pelabuhan juga menjadi objek konservasi keaneragaman hayati perusahaan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) sejak tahun 2011.
Adanya kawasan mangrove di separuh bibir pantai Socorejo, juga menambah wilayah setempat lebih asri. Ekosistem hutan mangrov telah hidup dan menjadi sempurna ketika disingkronkan dengan festival perahu hias.
“Ke depan kebersihan pantai menjadi pekerjaan rumah kami,” terang mantan aktifis Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) sewaktu kuliah Jogja.
Untuk tahun ini (2017.red), festival perahu hias melibatkan 250 nelayan dan sembilan komunitas. Para peserta swadya menghias perahunya dengan biaya kisaran Rp500-2 juta lebih. Beragam tema ditampilkan dalam festival yang bekerjasama dengan PT Semen Gresik ini.
Kerjasama tersebut untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia, sekaligus tasyakuran atas hasil laut yang selama ini menopang ekonomi warga Socorejo Jenu Tuban.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Produksi PT SG, Joko Sulistyanto mendukung penuh rencana Pemdes menjadikan Socorejo sebagai desa wisata bahari. Apalagi Socorejo menjadi lintasan pelabuhan perusahan semen milik Negara.
“Sebenarnya tinggal memoles sedikit aja, pasti banyak wisata yang datang,” sambung Joko.
Selama tujuh tahun terakhir, pihak PT SG telah melakukan konservasi di sekitar kawasan pelabuhan. Dalam jangka panjang akan mengerucut ke arah wisata bahari.
Bersama seluruh elemen termasuk pelajar, ada 1.000 bibit cemara yang kembali ditanam di pantai Desa Socorejo. Diharapkan ada perawatan berkala supaya hasil tak jauh dengan apa yang dilakukan.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Tuban, Sulistiyadi. Mantan Kabag Humas Pemkab Tuban ini berpesan pengelolaan perahu hias tahun depan lebih baik lagi.
“Festival perahu hias Socorejo sudah kami catat dan memang layak menjadi deatinasi wisata,” kata Sulistiyadi.
Bagi masyarakat setempat, juga harus mulai sadar akan potensi desanya. Langkah yang harus dilakukan mulai menjaga kebersihan lingkungan. Berikutnya bersikap ramah dan menunjukan lokalitas terhadap wisatawan.
Hadir pula dalam festival perahu hias tahun ini, Forkopimcam Jenu, perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub), dan komunitas internal SG. (hud)

Tags: