Nelayan Tuban Enggan Melaut Akibat Angin Timur

Puluhan perahu nelayan di Kingking Kelurahan Karangsari Tuban yang diparkir sambil menunggu cuara membaik. (Khoirul Huda/bhirawa)

Puluhan perahu nelayan di Kingking Kelurahan Karangsari Tuban yang diparkir sambil menunggu cuara membaik. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Beberapa hari terakhir, para nelayan di sepanjanag pesisir pantai utara Kabupaten Tuban, mulai Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang enggan melaut. Pasalanya cuaca buruk yang terjadi. Mereka memilih diam sambil menunggu cuaca kembali membaik untuk melanjutkan aktivitas mereka mencari ikan di laut.
Seperti yag disampikan Sukiran (57), salah satu nelayan warga Kingking Kelurahan Karangsari Tuban bahwa ombak tinggi  yang terjadi sejak beberapa hari terakhir disebabkan musim angin timur yang menimbulkan gelombang tinggi, selian itu keberadan ikan tangkapan juga relatif sedikit. “Waktunya angin timur, tak hanya ombak, kalau musim angin timur seperti ini ikan juga susah didapat, makanya dipaksakan juga percuma,” kata Sukiran.
Lebih lanjut diterangkan, jika dalam waktu-waktu tertentu angin sedikit reda nelayan yang melaut juga hanya mendapatkan sedikit ikan, bahkan nelayan juga tidak jarang kembali dengan tangan hampa tanpa hasil lantaran ikan sulit didapatkan. “Ada yang memaksa berangkat melaut, tapi pulang juga tidak bawa hasil, padahal untuk berangkat sudah menggunakan biaya, baik pembelian solar dll,” terang Sukiran.
Dari pantaun Bhirawa, sejumlah nelayan hanya duduk sambil bercengkerama dipinggir pantai sambil memperbaiki peralatan melaut, sebagian lagi mempersiapkan peralatan melaut jika sewaktu-waktu angin reda. Sebagian lagi memanfaatkan waktunya dengan memperbaiki perahu metreka yang rusak. “Paling kalau nganggur ya memperbaiki jaring atau perahu, kalo gak ya cangkruk saja mas seperti sekarang ini,” kata Sumarno.
Hingga hari ini otoritas setempat belum mengeluarkan larangan melaut bagi nelayan. Para nelayan mengaku kalau ada larangan biasanya saat ombak benar-benar besar dan terjadi sepanjang hari. “Biasanya kalo pemerintah melarang itu yang ombak benar besar kalau masih seperti ini nelayan sendiri juga tahu kapan harus pergi melaut,”  Sumarno. [hud]

Tags: