Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD 622,40 Juta

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono

Pemprov, Bhirawa
Neraca perdagangan Jatim selama April 2019 mengalami defisit sebesar USD 622,40 juta. Hal ini disebabkan karena adanya selisih perdagangan yang negatif pada sektor non migas maupun migas, sehingga secara agregat menjadi defisit.
“Kalau sektor nonmigas mengalami defisit sebesar USD 276,48 juta dan sektor migas mengalami defisit USD 345,92 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim, Teguh Pramono, kemarin, Selasa (21/5).
Namun jika dilihat secara kumulatif, lanjutnya, selama Januari-April 2019, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar USD 1,18 miliar. Hal ini karena defisit sektor migas sebesar USD 1,03 miliar dan sektor nonmigas juga mengalami defisit sebesar USD 149,22 juta.
Neraca perdagangan tersebut dilihat dari ekspor dan impor Jatim, baik migas dan non migas. Untuk Ekspor Jatim bulan April 2019 mengalami penurunan sebesar 13,00 persen dibandingkan bulan Maret, yaitu dari USD 1,81 miliar menjadi USD 1,57 miliar. Sementara dibandingkan April 2018, nilai ekspor juga turun sebesar 4,07 persen.
Penurunan nilai ekspor April 2019 tersebut lebih disebabkan oleh kinerja ekspor sektor nonmigas yang turun lebih besar walaupun ekspor migas mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya ekspor komoditas nonmigas turun sebesar 14,72 persen, yaitu dari USD 1,73 miliar menjadi USD 1,48 miliar.
Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 93,95 persen dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan April 2018, nilai ekspor nonmigas juga turun sebesar 6,14 persen. Hal sebaliknya terjadi pada komoditas migas yang naik sebesar 26,71 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari USD 75,08 juta menjadi USD 95,13 juta pada bulan April.
Komoditas migas menyumbang 6,05 persen total ekspor Jatim. Dibandingkan April 2018 nilai ekspor migas juga naik sebesar 45,83 persen Sementara Impor Jatim bulan April 2019 mengalami peningkatan sebesar 23,80 persen dibandingkan bulan Maret, yaitu dari USD 1,77 miliar menjadi USD 2,19 miliar.
Kondisi yang meningkat ini ditunjukkan oleh kinerja nonmigas maupun impor komoditas migas yang samasama mengalami kenaikan. Impor migas bulan April 2019 ke Jatim mengalami kenaikan sebesar 65,41 persen, dari USD 266,65 juta menjadi USD 441,05 juta.
Impor migas menyumbang 20,10 persen dari total impor April 2019. Nilai impor migas mengalami kenaikan sebesar 37,86 persen bila dibandingkan dengan bulan April 2018. Sedangkan impor nonmigas meningkat sebesar 16,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD 1,51 miliar menjadi USD 1,75 miliar. Impor nonmigas menyumbang 79,90 persen total impor April 2019 ke Jatim. Dibandingkan April 2018, nilai impor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 1,22 persen. [rac]

Tags: