“New Normal,” Protokol Kebangkitan Dunia

Perekonomian Tidak Boleh Lama Terperangkap CoViD-19

Oleh :
Yunus Supanto
Wartawan senior penggiat dakwah social politik

Ke-riang-aan sosial (dan spiritual) serta kreatifitas perekonomian dunia harus segera bangkit dari kelelapan CoViD-19. Sebanyak 90 ribu masjid di Arab Saudi sudah dibuka kembali untuk peribadatan dengan protokol khusus physical distancing dan wajib menggunakan masker. Begitu pula tontonan hiburan paling populer di dunia, pertandingan sepakbola, mulai digelar di Eropa. Pertandingan sepakbola Bundesliga (Liga Jerman) menjadi pendobrak “lockdown” yang membatasi seluruh aspek kehidupan.
Seluruh dunia bertekad harus segera bangkit dari ke-terperangkap-an wabah pandemic virus corona. Bangkit sembari memulai “new normal” (kebiasaan baru), selalu melindungi diri, dengan prinsip tidak tertular dan tidak menularkan. Juga digalang kerjasama internasional penanganan wabah. Banyak negara mengumumkan bakal melonggarkan (sampai mengakhiri) “lockdown” pada bulan (Juni 2020) ini. Termasuk pemerintah Indonesia melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tidak mudah hidup dalam tekanan pembatasan (lockdown) maupun PSBB, selama dua bulan. Bisa mengubah emosional. Lebih lagi banyak yang kehilangan mata nafkah, menjadi miskin. Hidup dengan bantuan sosial (Bansos) yang sangat terbatas, dan belum menentu. Dunia sepakboa, tidak ingin berlama-lama kekelap dalam wabah pandemi virus corona. Walau digelar tanpa penonton di lapangan, ke-ekonomi-an Bundesliga (pekan ke-26) disiarkan dengan hak rating siar cukup mahal.
Liga lain di kawasan Eropa, diantaranya, Primier League (Inggris), dan La Liga (di Spanyol) menyusul akan digelar pertengahan bulan (Juni) ini. Seluruh dunia bertekad harus segera bangkit dari ke-terperangkap-an wabah pandemi. Bangkit sembari memulai “new normal” (kebiasaan baru), selalu melindungi diri, dengan prinsip tidak tertular dan tidak menularkan. Juga digalang kerjasama internasional penanganan wabah. Banyak negara mengumumkan bakal melonggarkan (sampai mengakhiri) “lockdown” pada bulan (Juni 2020) ini.
Walau disadari dunia belum akan benar-benar terbebas dari wabah pendemi CoViD-19. Termasuk Jerman juga terdampak CoViD-19 cukup parah, ketiga di bawah Italia, dan Spanyol. Dengan pembukaan kembali Bundesliga, maka pembicaraan masyarakat bukan lagi hanya fokus pada virus corona. Melainkan juga kemungkinan FC Bayern Munchen menjadi klub yang masuk final Piala Champions Eropa. Musim lalu (2019) Bayern Munchen berhenti pada fase grup, ditaklukkan FC Ajax Amsterdam. Sangat menyakitkan publik bola Jerman.
Publik gibol Jerman, bukan sedang bermimpi pada siang bolong. Karena dua pemain Bundesliga, kini menjadi top skor Liga Champions. Yakni, Lewandowski (pemain FC Bayern Munchen, asal Polandia) dengan 11 gol. Serta Erling Braut Haaland (Borussia Dortmund) dengan 10 gol. Dua klub Bundesliga itu juga menjadi pemuncak liga Jerman. Bayern Munchen dengan 58 poin, dan Borussia Dortmund dengan 54 poin.
Longgar tetap Waspada
Tahun (2020) ini Liga Champions Eropa akan digelar lagi (lanjutan) pada 7 Agustus, menyelesaikan babak 16 besar. Diawali pertemuan Juventus melawan Lyon (Perancis). Stadion Juventus di Torino, Italia, dipastikan tidak akan dihadiri penonton. Tetapi Liga Champions memiliki magnet utama, yang telah bermain di tiga klub berbeda. Yakni, CR-7, dengan 5 tropi Piala champions. Penampilan Cristiano Ronaldo akan mendongkrak rating siar yang akan dipancarkan ke seluruh dunia.
Tetapi pembukaan kembali Liga Champions, masih diliputi was-was, dengan kewaspadaan seksama. Trauma pertandingan Liverpool melawan Atletico Madrid (11 Maret 2020), di stadion Anfield, markas Liverpool. Konon diduga menjadi momentum penyebaran virus corona. Menurut laporan Sunday Times, yang menganalisis data Layanan Kesehatan, ada keterkaitan pertandingan dengan korban meninggal di Inggris. Jumlah korban mencapai 41 orang, meninggal di rumah sakit pada sekitar 30 hari pasca pertandingan.
Kedua negara (Inggris, dan Spanyol), saat itu sama-sama telah memiliki kasus CoViD-19 sangat masif. Spanyol sebanyak 600-an ribu, sedangkan Inggris 100-an ribu kasus konfirmasi. “Trauma stadion Anfield” itu pula yang menyebabkan Kepolisian Inggris tidak mengizinkan Liverpool bermain melawan Everton di Anfield. Karena bisa jadi, Liverpool akan langsung keluar sebagai juara Primier League, liga kasta tertinggi di Inggris. Hanya butuh kekalahan Manchester City oleh Arsenal.
Poin FC Liverpool tidak terkejar lagi. Sehingga dikhawatirkan bakal terjadi pesta kemenangan (kerumunan) fans klub Liverpool di jalan, berpusat di Anfield. Dus, sangat dikhawatirkan menjadi media pewabahan CoViD-19 lagi. Ke-khawatir-an yang sama juga dialami masyarakat sedunia, yang ingin kelonggaran lockdown. Memulai hidup normal dengan beberapa pembatasan. Namun di beberapa Negara Eropa, dan Korea Selatan, pembukaan kembali sekolah, juga memicu pewabahan virus corona.
Pada lingkup nasional, pemerintah juga mulai men-sosialisasi “new normal” sebagai relaksasi (pelonggaran) terhadap PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Lebih dari 200 mal, dan pusat perbelanjaan di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) akan dibuka. Sebanyak 25 kabupaten dan kota akan menjadi pilot project protokol “new normal.” Juga 4 propinsi (DKI Jakarta), Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jawa Timur.
Merehab Area Publik
Tetapi pelonggaran PSBB tidak berlaku pada bidang pendidikan. Kecuali pendidikan kedinasan, diatur Kementerian terkait (TNI, Polri, Kemenkeu, Kemenhub, dan lainnya). IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), merekomendasikan anak-anak tetap dalam perlindungan PSBB yang ketat. Tetap belajar di rumah. Sedangkan proses PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru), dilaksanakan bersama oleh guru di sekolah, dan orangtua murid. Anak-anak hanya fokus belajar secara online (daring) di rumah dengan bimbingan guru.
Di Jawa Timur terdapat 6 kabupaten dan kota yang disiapkan menuju protokol “new normal.” Dimulai sosialisasi hingga menjangkau tingkat desa (dan kelurahan), sampai tingkat RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga). Walau sebenarnya, sampai pekan terakhir (ke-enam) perpanjangan PSBB, Jawa Timur masih menunjukkan gambaran kurva tren naik wabah pandemi virus corona. Berbeda dengan Jawa Barat, telah menunjukkan gambar kurva yang menukik turun. Sebanyak 15 kabupaten dan kota di Jawa Barat, sudah mengibarkan bendera hijau.
Pelaksanaan “new normal,” niscaya tidak serentak bersamaan secara nasional. Bisa jadi, Jawa Timur akan memulai “new normal,” pada tahapan paling akhir. Gambar kurva pewabahan virus corona menjadi persyaratan utama pelaksanaan “new normal.” Selain evaluasi PSBB, serta kesiapan fasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda). Juga pelaksanaan skema jaring pengaman sosial (bantuan sosial) yang tepat sasaran (secara by name by address), dihitung berdasar kekuatan APBD kabupaten dan kota.
Namun sebenarnya, bukan hanya masyarakat (setiap orang) yang terkena kewajiban protokol “new normal.” Melainkan juga seluruh fasilitas infrastruktur milik pemerintah, dan milik swasta, wajib memenuhi standar “new normal.” Tak terkecuali gedung pemerintahan, harus diubah, dengan memperbanyak ventilasi. Terutama persyaratan suhu udara dalam ruang (dalam kendali pengatur suhu), wajib sesuai standar kesehatan dunia.
Kepedulian terhadap lingkungan yang sehat akan menjadi fokus bersama, masyarakat, dan Pemda. Maka Pemda harus memperbaiki fasilitas umum area publik. Terutama kebersihan lingkungan di terminal angkutan umum, dan perbaikan lingkungan pasar tradisional. Setiap orang akan melaksanakan social distancing sebagai upaya perlindungan diri (self protection). Lalulintas orang akan nampak lebih memperhatikan “mendukung kenyamanan bersama.”
Setiap orang akan memakai masker (saat keluar rumah), menjaga jarak antar-orang, dan menghindari kerumunan di ruang tertutup. Setiap orang wajib mengerti protokol “new normal,” terutama ketika berkegiatan di luar rumah. Serta di dalam pabrik, dan di dalam perkantoran. Pemda (bersama TNI dan Polri) akan menegakkan protokol, sama ketat dengan PSBB. Misalnya, yang tidak menggunakan masker akan ditolak memasuki ruang publik (mal, bandara, dtasiun kereta-api dan terminal).
Kebiasaan baru akan memiliki protokol pada setiap kawasan yang mengajukan “new normal.” Pemda (bersama TNI dan Polri) akan menegakkan protokol, sama ketat dengan PSBB. Termasuk di tempat ibadah, dan di setiap pintu masuk pabrik. Seluruh kinerja perkantoran milik pemerintah, dan swasta wajib menjalani “new normal,” sebagai tahapan pembebasan dunia dari wabah pandemi virus corona.

——— 000 ———

Tags: