“Ngabubu Read” Ala Pegiat Literasi di Jatim

Pustakawan Ahli Utama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Drs Sudjono MM saat menghadiri diskusi umum bertemakan “Moco Kahanan” di pelataran pelataran Masjid Joglo Roudlotul Muttaqin, Istana Aloha, Sidoarjo, Minggu (12/5) sore.

Inovasi Tak Boleh Henti Walau Minat Baca di Atas Nasional
Sidoarjo, Bhirawa
Apa jadinya kalau komunitas pegiat literasi di Jatim ngumpul dan membuat kegiatan bersama? Seru dan menarik tentu saja. Itulah suasana yang tersaji saat beberapa komunitas literasi menghelat acara ‘Ngabubu Read’ yang diisi dengan diskusi umum bertemakan “Moco Kahanan” di pelataran pelataran Masjid Joglo Roudlotul Muttaqin, Istana Aloha, Sidoarjo, Minggu (12/5) sore.
Ngabubu Read merupakan kegiatan kerjasama antar komunitas pegiat literasi di Jatim, di antaranya Literate Millenial Movvement, Abbimayu Libbrary, Forum TBM, ATPUSI, HIMAFORSTA, Prodi Ilmu Perpustakaan Fisip Unair, Stereotic, dan Mumtaz Kichen.
Kegiatan diisi dengan diskusi umum bertemakan “Moco Kahanan” menghadirkan narasumber diantaranya, Pustakawan Ahli Utama Drs Sudjono, Yusron Aminulloh penulis buku, aktivis literasi, dan motivator MEP, Umar Solahudin akademisi dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dan Kartono pendiri TBM Kawan Kami di eks lokalisasi Dolly.
Selain diskusi umum, sambil menunggu waktu berbuka juga dilakukan yakni story telling, musikalisasi, baca puisi dan shalawat hadrah banjari.
Diskusi literasi di pelataran masjid diikuti lebih dari dua ratus aktivis mahasiswa pegiat literasi, mereka berasal dari Universitas Airlangga, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Islam Negeri Surabaya, aktivis Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Surabaya dan Sidoarjo, remaja masjid dan masyarakat setempat.
“Tingkat daya baca masyarakat Jawa Timur berada di atas nasional. Hasil survei Litbang Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyebutkan, tingkat daya baca masyarakat Jatim mencapai 71 persen,” kata Pustakawan Ahli Utama di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Drs Sudjono MM. Menurut Sudjono, meskipun capaian daya baca di Jatim cukup tinggi, pihaknya terus melakukan inovasi yang lebih kreatif. Inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya baca yang semakin meningkat dengan sejumlah kegiatan stimulus.
Inovasi itu antara lain, menumbuhkembangkan kelompok pendongeng, membuat wisata arsip anak sekolah, dan mempromosikan e-perpus yang bisa diakses secara online.
“Harapannya, semangat literasi dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan beragam usia,” kata mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim ini.
Pada kesempatan itu, pengelola Masjid Joglo Roudlotul Muttaqin menerima sumbangan buku untuk menambah koleksi perpustakaan masjid sebanyak 50 judul buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan buku ini, semoga kegiatan ini dan koleksi buku yang kami peroleh terus memacu pengelola masjid untuk semakin memakmurkan kegiatan masjid,” kata M Khoirul Rijal, Takmir Masjid Joglo Roudlotul Muttaqin.
Rijal menambahkan, sejak selesai pembangunannya pada Oktober 2018 silam, Masjid Joglo juga konsen dalam melestarikan pengembangan seni tradisional dan budaya khususnya budaya Islami.
“Kegiatan di masjid ini bukan hanya fokus dalam peningkatan hablum minallah, namun juga menyeimbangkan hubungan antara sesama manusia yakni hablumminannas. Sehingga fungsi masjid ini adalah sebagai sarana komunikasi antar jamaah dan masyarakat,” jelasnya. [Wahyu Kuncoro SN]

Tags: