Ngabuburit Mas Anas dan Mbak Puti Disambut Ratusan Sedulur Wadon Banyuwangi

Banyuwangi, Bhirawa
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor 2, Puti Guntur Soekarno bertemu dengan perempuan dari pelbagai elemen di Banyuwangi, Sabtu (2/6/2018).
Dalam ngabuburit yang bertajuk ‘Ngerandu Buko Mbak Puti dan Mas Anas Gesah Bersama Sedulur Wadon Banyuwangi’ tersebut, para ibu-ibu Muslimat, Fatayat, hingga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkumpul di Pondok Wina, Kabupaten Banyuwangi.
Begitu masuk ke dalam gedung pertemuan, Mbak Puti dan Bupati Banyuwangi, Azwar Anas langsung disambut meriah yang didominasi kaum perempuan. Mereka berebut salaman dan berfoto baik dengan Anas maupun cucu Presiden RI pertama, Ir Soekarno ini.
Dalam sambutannya, Azwar Anas mengatakan ia rela cuti beberapa hari untuk menemani Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kampanye beberapa hari lalu di Banyuwangi dan Mbak Puti yang hari ini juga kampanye bumi Osing.
“Karena memang pasangan ini menyiapkan beberapa program yang akan menyejahterahkan Banyuwangi, selain itu mandat para ulama menelpon kami langsung adalah untuk mendukung Gus Ipul-Mbak Puti,” kata Azwar Anas di depan ratusan tamu undangan.
Pria kelahiran Banyuwangi 44 tahun silam tersebut juga mengatakan bahwa Gus Ipul-Mbak Puti mempunyai salah satu program yang akan membebaskan biaya pendidikan untuk SMA/SMK negeri melalui program Dik Dilan atau Pendidikan Gratis Dilanjutkan.
“Jadi jika Gus Ipul-Mbak Puti terpilih insyaallah Program ini akan dijalankan, ibu-ibu semua tidak usah khawatir lagi tentang biaya pendidikan nanti,” kata
Pria kelahiran Banyuwangi 6 Agustus 1973 ini juga menambahkan, alasannya mendukung Mbak Puti karena Mbak Puti yang merupakan Cucu Proklamator Indonesia, Ir Soekarno dari putra sulung Bung Karno, Guntur Soekarno Putra.
“Jadi 27 Juni nanti jangan lupa pilih nomor 2 ya ibu-ibu,” teriak Anas menutup sambutannya.
Sementara, Mbak Puti mengatakan, di dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur, di mana program Presiden Joko Widodo terkait wajib belajar 12 tahun bisa terpenuhi. “Maka dari itu program Dik Dilan sangatlah tepat. Kewajiban kami jika terpilih nanti, pendidikan SMA/SMK Negeri itu digratiskan,” katanya.
Menurut Mbak Puti, akses pendidikan haruslah tercapai seluas-luasnya dan wajib diberikan. “Tidak ada lagi keluhan seragam sekolah mahal, buku mahal. Program kami Dik Dilan itu menjadi prioritas untuk masyarakat Jatim,” pungkasnya. (geh)

Tags: