Ngawi Raih Penghargaan Kinerja Investasi

Pj Bupati Ngawi, Drs Sudjono MM sedang membawa piagam Investment Award 2015 bersama Kabag Humas Kab Ngawi dan Kepala BPM PPT Kab Ngawi.

Pj Bupati Ngawi, Drs Sudjono MM sedang membawa piagam Investment Award 2015 bersama Kabag Humas Kab Ngawi dan Kepala BPM PPT Kab Ngawi.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Kabupaten Ngawi, Jatim yang biasa disebut Bumi Orek-Orek meraih penghargaan dibidang kinerja investasi terbaik kedua setelah Kabupaten Lamongan. Penghargaan itu diterima Pj Bupati Ngawi pada kegiatan Investment Award Provinsi Jawa Timur 2015 yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Pj Bupati Ngawi, Drs Sudjono MM mengatakan, diraihnya penghargaan itu beberapa diantaranya dikarenakan UMK (Upah Minimum Kab/Kota) di Ngawi yang masih rendah dibandingkan daerah lainnya.
“Upah buruh rendah menjadikan ketertarikan investor untuk masuk menanamkan modalnya ke Kabupaten Ngawi. Selain itu, Kabupaten Ngawi juga dikenal sebagai Ngawi Ramah dimana masyarakatnya ramah,” kata Sudjono yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Jatim, Senin (26/10).
Saat ini, Ngawi juga terhitung sudah mendapat meraih 5 kali Investment Award di tingkat Provinsi. Dalam penganugerahan Investment Award Kabupaten / Kota ada empat bidang penilaian, yakni kelembagaan, promosi investasi, pelayanan perizinan dan kinerja investasi.
Dikatakan Sudjono, di Kabupaten Ngawi juga telah mempunyai perizinan satu atap yang juga mempermudah investasi masuk. Pada tahun sebelumnya, Pemkab Ngawi juga mempunyai program ‘Ngawi Licensing Spectakular’.
Program itu diantaranya Call in Service, On Line Service, Pick Up Ball Service (pelayanan keliling), Free Retribution (pembebasan retribusi), CICI (Central Information and Consultation Investment), dan NMI (Ngawi Meeting Investment)
Dalam kesempatan ini, Sudjono juga mengatakan, pihaknya tetap akan berpijak pada kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi yaitu perizinan tetap satu atap. “Paket kebijakan menyesuaikan dengan kebijakan pusat dan provinsi,” tandasnya.
Sementara Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Yusuf Rosyadi mengatakan, di Ngawi jumlah PMA  dan 23 PMDN. Tak lama ini, ada salah satu PMA asal Korea yang masih berkonsultasi pada Ngawi. “Dengan upah buruh pekerja yang cukup murah, bisa jadi perusahaan yang ada di Ring 1 bisa berpindah ke Kabupaten Ngawi,” katanya.
Potensi yang ada di Kabupaten Ngawi, lanjut Yusuf, seperti perdagangan jasa, pertanian dan pariwisata. Perdagangan di Ngawi sudah ada 19 pasar dan ada rembesan dari Solo yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak. Selain itu, jika investasi di Ngawi kini juga  sudah ada double track KA. “Sedangkan kepariwisataannya kisaran pada ritual dan religi,” katanya. [rac]

Tags: