Nikmati Desa Anak, hingga Oleh-oleh yang Menarik Dibawa Pulang

Proses pembuatan cerutu BIN, cerutu ini  bisa dijadikan sebagai oleh-oleh atau kenangan dari Kabupaten Jember.

Proses pembuatan cerutu BIN, cerutu ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh atau kenangan dari Kabupaten Jember.

Menilik Potensi Kepariwisataan di Kabupaten Jember
Surabaya, Bhirawa
Kabupaten Jember terkenal dengan wisata alamnya yaitu Pantai Papuma. Namun di balik keindahan alamnya itu, ternyata ada wisata lainnya di Kabupaten Jember yang harus dikunjungi. Misalkan saja, Desa Wisata Layak Anak di Ledok Ombo yaitu Tanoker,  Rumah Batik Rolla, Puslit Kopi dan Kakao Indonesia, dan Outlet cerutu BIN.
Gelisah melihat perkembangan anak yang ditinggalkan orangtuanya yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), pasangan suami istri Dr Ir Suporahardjo MSi dengan Farcha Ciciek MSi akhirnya memutuskan untuk melangsungkan pendidikan berkarakter pada anak di luar jam sekolah.
Sebelumnya, banyak anak yang terlantar ketika ditinggal orangtuanya bekerja, namun kini anak-anak itu bisa berkumpul di komunitas belajar di Desa/Kecamatan Ledokombo yang berjarak sekitar 25 km dari Jember itu.
Keceriaan mereka nampaknya tak pernah surut, berbagai aktivitas juga dilakukan. “Mulai dari mengembangkan permainan egrang yang biasa dibuat dari bambu atau kayu. Dari egrang, terdapat nilai kehidupan,” kata Suporahardjo yang akrab disapa dengan Lek Ha.
Ketika berada di desa itu, terdapat sambutan pemakaian ikat kepala dengan janur, dan mendapatkan suguhan berupa minuman hangat khas dan jajanan. Semakin memasuki ke dalam arena bermain anak-anak, kembali mendapatkan suguhan yang cukup menarik yaitu drumband dan egrang yang dimainkan anak-anak.
Kembali Lek Ha mengungkapkan, berdirinya komunitas Tanoker pada  2009. Sedangkan Tanoker adalah Bahasa Madura yang berarti kepompong. Kepompong memiliki makna tempat transit ulat untuk menjadi kupu-kupu. Maklum, bahasa Madura merupakan bahasa keseharian dari masyarakat di Ledokombo. “Yang memilih nama Tanoker ya anak-anak itu,” akunya.
Nyaman dan enak untuk dikunjungi, itulah yang  terbersit ketika melihat luasan lahan yang ada di Tanoker. Apalagi melihat keceriaan anak-anak yang bermain usai sekolah atau waktu senggang. “Kalau seperti ini, saya juga ingin mengajak anak istri berkunjung ke sini,” aku salah satu wartawan asal Surabaya, Tudji.
Ketika usai berkeliling ke beberapa objek wisata di Kabupaten Jember , tidak lupa harus mampir membeli oleh-oleh atau kenangan seperti batik. Memang, Batik Jember bukan hanya sekadar batik sebab harus bisa bercerita tentang daerah asalnya.
Di tangan Iriane Chairani Megahwati, pengelola Rumah Batik Rolla memilih tembakau menjadi motif khas batik Jember yang diproduksi Rolla di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang. “Tembakau seperti daun dan bunga selalu menjadi ciri khas batik Jember,” ujarnya.
Setiap bulan, ratusan potong lembar batik diproduksi mulai dari batik printing, cap juga tulis. Setidaknya terdapat ratusan warga sekitar yang turut menjadi perajin batik. Batik tulis juga menjadi andalan dari Rumah Batik Rolla.
“Biasanya kalau warga asing yang datang ke Jember, seringkali membawa oleh-oleh batik khas Jember namun mereka enggan kalau dibuat baju, lebih mengarah ke hiasan. Kata mereka, sayang kalau dipotong,” tuturnya.
Selain batik, oleh-oleh lainnya juga bisa didapatkan saat berkunjung di Pusat Penelitian  Kopi dan Kakao Indonesia di di daerah Kaliwining, Rambipuji, Jember. Nikmatnya kopi dan cokelat murni bisa didapatkan di lokasi ini.
Sebelumnya kunjungan juga disambut para penanggung jawab seperti Penanggung Jawab Alat dan Mesin, Kuswanto dan Penanggung Jawab Pengolahan Dwi Pudjiastuti dari Puslit Kopi dan Kakao Indonesia yang memberikan pendampingan dan menjelaskan proses pembuatan kopi dan cokelat.
Setelah berkunjung melihat proses pembuatan cokelat, tidak jauh dari lokasi itu terdapat toko yang menjual kopi dan cokelat murni, sekaligus bisa untuk beristirahat sejenak menikmati panasnya kopi buatan Puslit Kopi dan Kakao Indonesia.
Harga kopi dan cokelat yang dijual tidak begitu mahal, jika dibandingkan membelinya di toko pusat oleh-oleh kawasan Jalan Sumatra. Di sela-sela kunjungan, ternyata ada ada hal yang menarik ketika salat Jumat di masjid di kawasan itu. Usai salat, para jamaah diberikan sajian kopi panas yang nikmat.
Oleh-oleh yang tak kalah menariknya juga, yaitu cerutu produksi Bos Image Nusantara yang berlokasi di Jalan Brawijaya No 5 Jubung, Jember. Selama ini Kabupaten Jember  memang lebih dikenal bukan sebagai produsen cerutu, melainkan produsen tembakau Na Oogst berkualitas ekspor untuk bahan baku cerutu.
BIN sebenarnya sudah memulai usahanya sejak 17 Maret 2013, dan memproduksi sejumlah cerutu bermerek. Produk Cerutu Boss Image Nusantara terdiri dari dua kemasan yang menggunakan Kemasan Kotak kayu (Wooden Box) dan kemasan kotak kertas (Paper Box).  Boss Image Nusantara dapat memproduksi cerutu dengan kualitas premium.
Tidak jauh dari outletnya, terdapat lokasi produksi pembuatan cerutu yang dilakukan beberapa ibu-ibu yang tengah melinting daun tembakau. Tidak hanya sebagai lokasi berproduksi, namun juga menjadi gudang penyimpanan sebelum cerutu tersebut dipasarkan.
Dalam kesempatan ini, General Manager BIN  Ir H Imam Wahid Wahyudi juga memberikan cara untuk mengisap cerutu dengan benar. Tidak sembarangan untuk merokok cerutu, sebab berbeda dengan rokok filter lainnya. “Cukup diisap tapi hanya semacam dikumur di mulut saja dan dirasakan. Jangan seperti mengisap rokok filter sampai ke paru-paru,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata Disbudpar Jatim Dra Rosmiati MM mengatakan, banyak destinasi wisata di Jatim yang tidak kalah menariknya dibandingkan provinsi lainnya, seperti di Kabupaten Jember.
Harapan ke depan, lanjutnya, baik provinsi dan pemkab/kota harus bersinergi dalam meningkatkan kepariwisataan yang ada di Jatim. “Memang dibutuhkan komitmen dalam mengembangkan dan meningkatkan kepariwisataan di Jatim,” katanya. [Rachmat Caesar]

Tags: