Nikmati Lebaran, Pemudik Paketkan Motor

Pengelola jasa kiriman yang panen rezeki saat memasuki bulan Ramadan.

Pengelola jasa kiriman yang panen rezeki saat memasuki bulan Ramadan.

Surabaya, Bhirawa
Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi pemilik usaha jasa pengiriman, sebab banyak masyarakat yang mengirimkan barang keperluan lebaran termasuk motor ke kampung halaman agar bisa menikmati suasana lebaran.
Hendra Priyanto, kepala cabang Hira Surabaya, menerangkan saat ini banyak masyarakat yang mulai memesan space (tempat) untuk melakukan pemaketan kendaraan bermotor. Karena jika sudah mendekat H-14, hampir semua jasa pengiriman barang sudah mengalami over indent.
“Masyarakat memilih mengirimkan kendaraan bermotor ke kampung halaman karena memilih praktisnya. Terutama mereka yang sudah memiliki anak. Keamanan sampai tempat tujuan menjadi pilihan konsumen kita, karena dengan membawa seluruh keluarga dalam kendaraan bermotor akan membahayakan nyawa keluarga. Biasanya mereka sudah mulai memesan pada H-14, karena jika sudah melebihi waktu tersebut, kebanyakan mereka sudah tidak mendapatkan tempat,” ujar pria berkacamata kepada Bhirawa Rabu (2/7) kemarin di Surabaya.
Hendra menambahkan, untuk melakukan pengiriman sepeda motor, dikenakan biaya sebesar Rp.250.000 dengan dua sistem yang harus dipilih oleh konsumen, yakni turun di agen atau turun di depan rumah jika rumah yang dituju terdapat jalur yang dapat dilalui truk pengangkut Hira. “ Jalan protokol yang dapat dilalui truk kita, paketan dapat diantarkan ke rumah. Tapi jika tempat yang dituju sangat sukar, maka paketan akan di taruh agen terdekat,” ujarnya sambil mencatat jumlah kiriman yang akan dikirimkan hari ini.
Namun, lanjut dia, jumlah pengiriman akan mengalami puncaknya ketika mendekati H-2 sebelum lebaran. Karena H-1 truk-truk dengan tonase berat sudah tidak di larang melintas pada jalan-jalan yang akan dilalui pemudik. Untuk per harinya pada permulaan bulan puasa, masyarakat hanya sekedar mencari info. Namun ketika sudah mendekati lebaran kenaikan bisa mencapai 3-5 kali lipat.
“Kalau awal bulan memang tidak terlalu banyak, paling hanya 2-3 motor setiap hari. Tapi kalau sudah mendekati lebaran, 6-8 motor per hari bisa kami kirimkan ke beberapa daerah yang ada di Jatim,” ujar pria yang telah bergelut usaha jasa pengiriman selama 18 tahun tersebut.
Senada dengan Hira, Olivia transport yang terletak di depan Rumah Sakit Suwandi tersebut juga mengalami hal yang sama. Rute yang dilintasi adalah Surabaya-Bali juga padat dengan beberapa paketan yang dikirimkan ke Bali, termasuk salah satunya sepeda motor. Umumnya mereka yang mengirimkan kendaraan di Bali adalah untuk berlibur.
Ketut Wardhana, pimpinan Olvia Transpor Surabaya mengutarakan mereka yang menggunakan jasa pengirimannya merupakan masyarakat yang memilih liburan dengan menggunakan fasilitas pribadi. “ Mereka kirim motor ke Bali, bisa ke alamat saudara, atau nitip di pool kami, kemudian ketika sudah libur baru mereka mengambilnya. Mereka yang memaketkan kendaraan, karena ingin menikmati seluruh wisata di Pulau Bali. Karena sewa kendaraan seperti sepeda motor dianggap lebih mahal. Dimana perharinya mencapai Rp.100.000,” ungkap pria yang telah tinggal selama 30 tahun di Surabaya.
Untuk harga yang dipatok pun relatif terjangkau, yakni berkisar antara Rp.250 ribu sampai dengan Rp. 400 ribut. Hal tersebut tergantung jauh tidaknya tempat yang dituju. [wil]

Tags: