Nikmati Panjang Pantai Gemah Yang Menakjubkan

Karya kerajinan marmer dan onix yang banyak dijajakan di toko cindermata di sepanjang jalan Campurdarat menuju Pantai Popoh.

Berbagi Kebahagian di Kota Marmer Tulungagung (1-bersambung)
Tulungagung, Bhirawa
Tidak punya pilihan untuk menghabiskan akhir pekan atau hari libur. Jangan bingung-bingung. Datang saja ke Tulungagung. Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Kota Marmer ini sekarang lagi gencar membangun industri pariwisatanya.
Kalau dulu ke Tulungagung penikmat wisata lebih mengenal Pantai Indah Popoh (PIP) dan kemudian berbelanja souvenir dari marmer atau onix, kini di daerah selatan Jawa Timur itu sudah lebih berkembang dan banyak tumbuh tempat wisata baru. Utamanya wisata pantai. Pantai yang memesona untuk dikunjungi.
Sebut saja salah satunya Pantai Gemah. Pantai yang berada di Desa Keboireng Kecamatan Besuki ini sekarang menjadi favorit wisatawan yang berkunjung ke Tulungagung. Pantai Gemah memiliki keistimewaan karena panjang pantainya yang tidak di temui di pantai-pantai lainnya. Terlebih di pantai tersebut banyak ditumbuhi pohon cemara udang yang membuat wisatawan dapat berteduh dari teriknya matahari kala siang hari sembari menikmati semilir angin pantai.
Tidak itu saja, di Pantai Gemah juga tersedia penyewaan kendaraan ATV (All Terrain Vehicle) atau kendaraan segala medan dan motor trail. Harga sewa kendaraan tersebut relatif murah dan tersedia cukup banyak untuk pengunjung. Tinggal pilih dan langsung tancap gas meraup kebahagian berkendara di tepi Pantai Gemah yang panjang.
Jadi mengapa tidak ke Pantai Gemah. Segera saja ke Pantai Gemah. Reguk kebahagian saat berlibur di pantai yang diujung utara dan selatannya berupa tebing batu eksotis.
Harga sewa kendaraan ATV di Pantai Gemah bervariatif. Ada yang Rp 40.000 per setengah jam, ada pula yang Rp 50.000 per setengah jam. Ter gantung besaran cc (centimeter cubic) ATV. Sedang untuk motor trail per setengah jam harga sewanya Rp 60.000.
Cukup murah memang. Semurah tiket masuknya. Pengendara sepeda motor saat memasuki areal Pantai Gemah cukup membayar parkir Rp 2.000 dan tiket masuk per orang Rp 7.500. Sedang untuk parkir mobil dan bus masing-masing Rp 5.000 dan Rp 10.000. Itu semua berlaku pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. Lain dengan hari biasa (Senin-Jumat), harga tiketnya lebih murah lagi. Setiap pengunjung hanya dikenakan biaya tiket Rp 5.000.
Untuk menuju Pantai Gemah pun cukup mudah. Pengendara sepeda motor atau mobil pribadi tinggal mengarahkan kendaraannya menuju arah selatan Kota Tulungagung. Setelah sampai di wilayah Kecamatan Besuki ada penunjuk arah menuju Pantai Gemah melewati Jalur Lintas Selatan (JLS).
Jalanan mulus JLS menambah keasyikan tersendiri saat menuju Pantai Gemah. Pemandangan pantai selatan Tulungagung yang indah bisa dilihat dari JLS. Tak jarang wisatawan memanfaatkan pemandangan di pinggir JLS itu untuk berswafoto atau selfi.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Gemah, Jumarli, Rabu (11/10), mengungkapkan sejak dibuka pada Jui 2017 sampai September 2017, pengunjung Pantai Gemah mencapai 225.392 orang. Dari jumlah tersebut, wisatawan paling banyak yang berkunjung ke Pantai Gemah pada bulan Juli 2017, yakni sebanyak 145.332 orang. “Saat itu bertepatan dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah,” ujarnya.
Saat ini, menurut Jumarli, tempat wisata Pantai Gemah terus berbenah dalam memanjakan pengunjung. Pemkab Tulungagung sudah mengucurkan sejumlah dana untuk pengembangan kawasan wisata alam tersebut. Salah satunya yang saat ini dikerjakan adalah pembenahan fasilitas tempat parkir.
Pemkab Tulungagung memang berambisi untuk mengembangkan Pantai Gemah. Pantai ini diharapkan menjadi penarik wisatawan nusantara dan mancanegara ke Tulungagung, menyaingi pantai-pantai yang ada di Banyuwangi dan Pacitan. Bahkan di Bali sekalipun.
Penambahan wahana hiburan di Pantai Gemah menjadi suatu keniscayaan yang segera dilakukan Pemkab Tulungagung. “Sekarang sudah dimulai pembangunan wahana flying fox untuk outbond. Dan rencananya ke depan ada lagi pembangunan waterpark. Ini semua untuk membahagiakan pengunjung yang ke Pantai Gemah,” beber Jumarli.
Kebahagian pengunjung ini akan pula dirasakan para pedagang di Pantai Gemah. Mereka ikut menyungging senyum tatkala pengunjung berdatangan. Jumarli menyebut ada 50 pedagang asal Desa Keboireng yang berdagang di Pantai Gemah dengan mendirikan kios.
“Pantai Gemah memberikan keberkahan tersendiri bagi mereka (pedagang). Taraf hidup mereka kini semakin terangkat sejak berjualan di Pantai Gemah. Saat hari libur atau Minggu para pedagang bisa sampai membawa pulang Rp 4 juta sampai Rp 5 juta,” katanya ikut bahagia.
Salah seorang pengunjung di Pantai Gemah, Rabu (11/10), mengaku tidak bosan ke Pantai Gemah sejak pertama kali dibuka pada lebaran lalu. “Saya sudah berkunjung ke beberapa tempat wisata pantai, tetapi saya tidak bosan untuk berkunjung lagi ke Pantai Gemah. Sekarang saya bersama tetangga ke sini ke Pantai Gemah,” aku Sri Andayani, warga Trenggalek.
Di sekitar lokasi Pantai Gemah, juga terdapat pantai-pantai lainnya yang tak kalah eksotis. Bagi wisatawan yang belum puas menikmati keindahan alam pantai selatan Tulungagung bisa melanjutkan melancong ke Pantai Klatak atau Pantai Coro yang masih berada di Kecamatan Besuki.
Atau bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Indah Popoh (PIP) yang legendaris. PIP atau Pantai Popoh letaknya juga tidak jauh dari Pantai Gemah. Di Pantai Popoh selain bisa menikmati  pantai berteluk dengan ombak yang cukup tenang, wisatawan sekalian dapat berkunjung ke Pantai Sidem di sebelahnya yang menawarkan ke khasan pantai nelayan.
Wilayah selatan Tulungagung setidaknya mempunyai belasan pantai yang layak dikunjungi wisatawan. Termasuk Pantai Kedung Tumpang di Kecamatan Pucanglaban. Pantai Kedung Tumpang yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu menawarkan keindahan pantai tak berpasir. Daya tarik pantai ini ada pada lubang karang yang sangat banyak sehingga menciptakan laguna dengan pesona yang menakjubkan.
Di wilayah selatan Tulungagung ini pula wisatawan dapat membawa pulang oleh-oleh kerajinan dari marmer atau onix. Pusat kerajinan marmer dan onix berada di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki yang lokasinya berdekatan dengan Pantai Popoh dan Pantai Gemah.
Banyak gerai dan toko cinderamata kerajinan marmer dan onix yang dapat dikunjungi. Toko cinderamata ini berjejer di kanan-kiri pinggir jalan raya Kecamatan Campurdarat menuju Pantai Popoh. Semua menawarkan aneka kerajinan dari batu marmer atau onix, mulai dari gantungan kunci, kap lampu hias, meja, kursi sampai yang terbaru berupa produk wastafel, bak mandi dan perlengkapan kamar mandi.
Produk industri dan kerajinan marmer dan onix dari Tulungagung sudah tersohor. Bahkan sudah diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Kostarika, Belanda dan Polandia.
Banyak bangunan megah di Indonesia juga menggunakan produk marmer dari Tulungagung. Lihat saja dalam Kompleks Parlemen (Gedung MPR/DPR/DPD) dan Masjid Istiqlal di Jakarta. Lantai dan dinding marmer di kedua bangunan itu berasal dari Tulungagung.
Marmer di gugusan pegunungan selatan Tulungagung pertama kali ditambang oleh Pemerintah Kolonial Belanda melalui Exploitatlematschappij Wajak te Rotterdam tahun 1890. Sejak itu marmer sudah menjadi ikon Tulungagung.
Seiring dengan kemerdekaan RI, pertambangan marmer di Tulungagung terus tumbuh pesat. Perusahaan nasional ikut pula melakukan eksploitasi. Salah satunya perusahaan besar Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT) pada tahun 1961. Setelah itu, kemudian muncul home industry-home industry kerajinan marmer yang dikelola oleh masyarakat setempat. Julukan Tulungagung sebagai Kota Marmer pun terus berkibar di seluruh Nusantara dan mancanegara. [wiwieko]

Tags: