Nikmati Petik Madu di Hutan Sugihan Tuban, Pengunjung Boleh Cicipi Sepuasnya

Anggota DPRD Kabupaten Tuban, Mukaffi Maki saat mencoba legitnya Madu dari Budidaya Sarang Madu di di Desa Sugihan Kecamatan Merakurak Tuban.

Tuban, Bhirawa.
Merasakan manis madu di rumah maupun otlet yang menjual madu, rasanya sudah biasa. Bahkan mungkin ada rasa ragu ketika mencicipi madu yang dijual bebas di otlet-otlet.
Namun, legitnya Madu Asli kali ini beda, karena bisa mencicipi langsung saat memanen dikawasan hutan, yang berada di Desa Sugihan Kecamatan Merakurak Tuban.
Di tengah hutan tersebut, pengunjung diberikan kebebasan untuk melihat langsung proses panen sarang madu ini secara langsung. Tak hanya itu, para wisatawan boleh mencicipi manis madu alami sepuasnya.
Waluyo (38), peternak lebah madu asal Desa Gajian, Kecamatan Gunung Mungkal Kabupaten Pati, menceritakan kalau ia sebelum menentukan titik untuk meletakan rumah lebah, terlebih dahuli melakukan observasi dan meninjau dilapangan. Apakah kawasan hutan tersebut ada rerumputan yang menghasilkan nektar sebagai makanan lebah atai tidak.
“Alhamdulillah disini cocok untuk rumah tawon madu, akhirnya kita letakan dua titik di kawasan ini,” kata Waluyo.
Selama proses awal memancing lebah datang, hingga membuat rumah dan menghasilkan madu, kurang lebib dibutuhkan waktu sebulan lamanya. Semakin kental madu yang dihasilkan, maka semakin baik dan berkhasiat.
“Kita buka dua kali ini, jadi orang yang datang bisa mencicipi sepuasnya, atau bisa membeli madu disini, dengan harga Rp50 ribu untuk kemasan botol kecil, dan Rp150 ribu untuk kemasab botol 460 mili liter” katanya.
Salah satu pengunjung, Ahmad Rifky dari Kabupaten Gresik mengungkapkan, ia mengaku baru pertama kali tahu proses memanen madu secara langsung dihutan. Tak hanya itu, dilokasi ia bisa mencoba dan membeli madu secara langsung.
“Tahu yan baru kali ini, rasa madunya enak sekali,” katanya.
Wisata petik madu ini, juga memantik rasa tahu salah satu anggota DPRD Tuban, Mukaffi Maki. Ia rela datang ke lokasi untuk melihat langsung prosenya.
Bahkan, wisatawan yang datang lumayan banyak. Pihaknya sangat mendukung kegiatan ini, karena bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Dan sesuai Peraturan Menteri KLHK nomor 41 tahun 1999 pemanfaatan hutan untuk lingkungan masyarakat setempat.
“Ke depan kita kembangkan, kita sosialasikan ke masyarakat, agar bisa menjadi tempat wisata yang rutin dikunjungi,” tambahnya.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan lebih meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat serta akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait dengan peningkatan ekonomi yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat Tuban.
Sebatas diketahui, saat libur akhir pekan pengunjung baik lokal maupun luar daerah terus berdatangan. Mereka datang untuk menikmati suasana baru wisata Petik Madu Lebah dari peternaknya langsun. (Hud)

Tags: